Tulisan ini terinspirasi dari kuliah subuh di masjid sebelah rumah. Sebenarnya materi ceramah hari itu adalah tentang mengingat Allah. Saya juga berencana untuk menuliskannya untuk Cerita Ramadhan. Namun di bagian akhir ceramah, rencana tersebut gagal total saat Pak Edi mengatakan sebaris kalimat yang membuatku tergelak.

Harusnya kebaikan itu seperti BAB

HAH?!

Tunggu.

B.A.B yang itu atau B.A.B singkatan dari 3 kata bijak atau gimana?

Harusnya kebaikan itu seperti BAB. Ingin segera mengeluarkan, merasa lega saat dikeluarkan dan segera dilupakan.

Aku tergelak!

Jadi benar, maksud Pak Edi adalah B.A.B yang itu… Buang Air Besar. Seketika aku menepuk dahi dan mengucap : Iya juga ya. BAB adalah analogi keikhlasan yang sangatlah sederhana!

Ternyata, kita telah sering mempraktekan ilmu ikhlas, bahkan setiap hari. SETIAP HARI! Tapi kenapa ilmu ikhlas itu masih saja sulit dipraktekan dalam kehidupan ya?

Mungkin kita harus sering melatih ikhlas dengan BAB yang sering. Jika kamu BAB sehari sekali dan masih belum bisa ikhlas juga, cobalah BAB sejam sekali. Dijamin kamu ingin segera mengeluarkan, merasa lega saat dikeluarkan dan segera dilupakan. Karena ya… kamu sedang diare.

Tolong abaikan paragraf terakhir 🙁

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *