Being present is actually a present 🎁

Ketika masa awal menikah dulu, aku menemani mama (mertua) pergi ke pasar untuk berbelanja. Peristiwa di sana, ya, terasa biasa saja. Saat itu, kami mampir membeli ayam potong. Tak ada kejadian yang luar biasa. Hanya seorang pedagang yang gesit memotong ayam dagangannya.
Kami pulang dan mulai mengolah masakan. Kulihat, mama selalu memulai aktivitas masak dari makanan yang bisa digoreng, diakhiri dengan makanan kuah atau berbumbu rempah. Lalu, mama pun menyambi aktivitas masaknya dengan mencuci piring. Sedikit kutahu, peristiwa sederhana yang kulakukan setiap hari bersama mama itu, jadi ilmu dahsyat yang membuatku waras jadi ibu di perantauan.
Cara mama yang mendahulukan menggoreng daripada yang lain, rupanya bisa memangkas waktu di dapur. Sebab ketika menggoreng, aku bisa mengolah bumbu, memotong daging, juga sayur. Cara ini pun efektif meminimalisir cucian wajan dan alat masak lain. Cara mama menyambi masak dengan cuci piring pun dapat menghemat waktu. Alhasil ketika selesai masak, cucian piring juga selesai.
Lalu tentang kegesitan si pedagang ayam potong, rupanya itu membantuku tampil PD di hadapan teman-temanku. Saat itu, aku diminta memotong ayam utuh di acara pengajian yang kuhadiri ketika awal merantau ke Jepang.
Lihat, dari kisah sederhana di atas, aku tak sadar bahwa itu semua adalah ilmu. Sampai akhirnya aku dipertemukan dengan kondisi yang menyadarkanku bahwa hal yang kudapat dengan MUDAH dan SEDERHANA di masa lalu adalah ILMU DAHSYAT yang amat berguna bagi hidupku. Pola ini pun terjadi pada posisi keyakinanku terhadap shalawat yang semakin kuat pasca aku menderita sakit botulisme.
Di titik itulah aku sadar bahwa ilmu, ketenangan, penyembuhan luka, juga kebahagiaan hidup yang selama ini kucari-cari, rupanya begitu DEKAT dan MUDAH DIDAPAT. Aku perlu menjalani peristiwa MAHAL dulu, baru sadar bahwa shalawat yang kudawamkan setiap hari itu adalah jawabannya.
Benarlah perkataan seorang berilmu bahwa present is present. Momen saat ini adalah hadiah.
Maka, hadirlah secara utuh saat ini. Tuhan seringkali memberi kisi-kisi dari teka-teki hidup yang kita alami dalam bentuk yang sederhana, dan terjadi saat ini.
