Pada saat diajak untuk menghadiri ACFFest, keningku otomatis mengerut. Festival Film Pendek Anti Korupsi? Aku tak tertarik sama sekali. Namun Mba Aini begitu gigih mengajakku untuk turut serta. Sampai-sampai aku tak tega bila tak menyetujui ajakannya. Yekan, kasian kalau ((beliau)) nangis hanya karena aku gak mau ikut.
Undangan untuk menghadiri acara ini datang dari Kang Raja, seorang movie blogger. Undangan yang ditujukkan untuk blogger tidak banyak, hanya 8 orang. Ada banyak media besar nasional yang meliput acara ini. Selebihnya adalah para nominator dan tamu undangan lain.
Pada saat menghadiri malam anugerah ACFFest, aku baru tahu bahwa ternyata ACFFest yang digagas oleh KPK ini adalah acara besar yang diikuti oleh sineas muda Indonesia yang sangat luar biasa hebatnya. Tak hanya itu, lewat acara ini pula pada akhirnya aku bertemu salah satu pimpinan KPK yaitu Pak Johan Budi dan Wagub Jabar Pak Deddy Mizwar.
Sebelum ajang penghargaan dimulai, media (termasuk di dalamnya blogger) diperbolehkan untuk bertanya langsung pada Pak Johan Budi (pimpinan KPK) dan Pak Ary Nugroho (ketua juri ACFFest) pada saat press conference. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan, salah satunya mengenai dampak langsung pada kuantitas kasus korupsi setelah ACFFest ini digelar.
Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2015 adalah ACFFest ketiga yang diselenggarakan oleh KPK. ACFFest merupakan upaya untuk menyebarkan nilai-nilai anti korupsi kepada generasi muda melalui film. Selain itu, festival ini merupakan ajang apresiasi terhadap produk kreatif dari sineas muda di Indonesia.
Adapun mengenai dampak langsung pada kuantitas kasus korupsi, Pak Johan Budi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data empiris yang memperlihatkan perubahan perilaku masyarakat tentang korupsi. Namun ACFFest adalah cara sosialisasi anti korupsi yang sangat baik.
Pada tahun 2015 ini, ACFFest membuka 5 kategori kompetisi film, yakni :
- Film Fiksi Pendek
- Film Dokumenter Pendek
- Film Animasi Pendek
- Iklan Layanan Masyarakat
- Video Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
Sumber : acffest.org |
Setelah malam anugerah selesai digelar, tak lupa kami dari Blogger Bandung menyempatkan diri untuk berfoto bersama Pak Johan Budi dan Pak Deddy Mizwar. Keduanya menyemangati kami agar terus berkarya dan selalu kreatif.
Pada hari itu, aku pulang dengan hati penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, aku baru saja disuguhi karya sineas muda Indonesia yang sangat kreatif dan membanggakan, juga mendapat ilmu dan nasihat baik yang menghibur.
Sangat bahagia bisa hadir dalam malam puncak ACFFest 2015. Karya yang baik dan menginspirasi haruslah disebar. Penuh harap, semoga gelaran dan karya yang masuk di ACFFest tahun depan bisa lebih baik.
~zahra rabbiradlia~
wow acaranya keren banget ya ijaah, apalagi yang menang pelajar..anak muda sekarang keren2 dah..udah belajar sinematografi...
Iya mba Dedew. Anak-anak SMA lho yang bikin. Keren banget!
wahhh harus nonton filmnya kalau udah keluar nih.., makasih infonya ya mba..
Waah, beruntung banget kalau bisa ikut acara seperti ini. Postingan yang bagus.
Aku sdh tanya sm pembuat film Tinuk ttg dimana sy bisa liat film tinuk lagi. Utk smntra filmnya bs ditonton kalo lg ada event/festival gt.
Terima kasih Bunda :*
pasti bnyk inspirasi2 yg tersebar pd tiap film ya mba
Iya banyak mba. Disajikan dgn sinematografi yang keren banget 🙂