Bagi penyuka film The Sound of Music, pasti kenal dengan karakter Liesl dan Rolf. Liesl adalah putri pertama dari Kapten Von Trapp (Angkatan Laut Austria) sedangkan Rolf adalah perwira Jerman yang jatuh cinta kepada Liesl. Keduanya hanya dapat berjumpa jika Rolf mengirimkan telegram kepada Kapten Von Trapp. Kisah percintaan mereka tak diketahui oleh siapapun. Liesl harus pandai menyelinap dan mengalihkan perhatian ayahnya jika ingin bertemu Rolf.
Pada suatu malam, yang sekaligus menjadi malam pertama Maria menjadi pengasuh bagi anak-anak Von Trapp, Liesl diam-diam meninggalkan meja makan untuk dapat bertemu Rolf. Liesl mencari-cari Rolf di halaman belakang rumah dan akhirnya menemukan Rolf dengan sepedanya di taman. Perjumpaan keduanya sangatlah romantis. Liesl begitu manja dan Rolf begitu menikmati senyum Liesl malam itu.
Pertemuan Liesl dan Rolf ini menjadi salah satu bagian favoritku dalam film The Sound of Music. Pertama, aku sangat menyukai saat Lies dan Rolf saling berpura-pura mengirimkan telegram. Kedua, saat Rolf berkata pada Liesl -sembari bernyanyi- bahwa Liesl masih sangat muda dan butuh seseorang yang menjaganya.
Rolf : You wait, little girl… on an empty page
For fate to turn the light on
Your life, little girl… is an empty page
That men will want to write on…
Liesl : To write on…
You are sixteen going on seventeen
Baby, it’s time to think
Better beware, be canny and careful
Baby, you’re on the brink
Â
You are sixteen going on seventeen
Fellows will fall in line
Eager young lads and rouges and cads
Will offer you food and wine
Â
Totally unprepared are you
To face the world of men
Timid and shy and scared are you
Of things beyond your kin
Â
You need someone older and wiser
Telling you what to do
I’m seventeen going on eighteen
I’ll take care of you…Â
Liesl, aku akan menjagamu. Ucapan Rolf tersebut membuat Liesl memeluk erat lelaki yang dicintainya itu. Rolf segera melepaskan pelukan Liesl dan memperingatkan bahwa perilaku itu salah. Liesl kemudian marah dan pergi meninggalkan Rolf. Namun Rolf segera membujuk Liesl dan menarik wanita itu menuju gazebo.
Â
Liesl : I’m sixteen going on seventeenÂ
I know that I’m naive
Fellows I meet may tell me I’m sweet
And willingly I’ll believe
Â
I’m sixteen going on seventeen
Innocent as a rose
Bachelor dandies, drinkers or brandies
What do I know of those?
Â
Totally unprepared am I
To face a world of men
Timid and shy and scared am I
Of things beyond my kin
Â
I need someone older and wiser
Telling me what to do
You are seventeen going on eighteen
I’ll depend on you…
Â
Setelah Liesl dan Rolf mengutarakan isi hati masing-masing lewat lagu, hal indah itu dimulai. Keduanya berdansa dengan sangat cantik dan begitu romantis. Bentuk gazebo yang bundar dengan kursi melingkar, menjadi pelengkap dansa. Aku sangat menyukai saat Liesl berputar dan Rolf menahannya. Juga saat Liesl dituntun Rolf lalu naik turun di bangku gazebo. Semuanya indah dan romantis, apalagi dengan alunan musik klasik.
Untuk bisa berdansa seperti itu tentu saja ditunjang dengan keahlian yang baik juga busana yang dikenakan. Aku suka akan gaun dan sepatu yang digunakan Liesl. Gaunnya begitu cantik sehingga nampak sangat indah saat Liesl sedang berdansa, sedang sepatunya begitu anggun sehingga memudahkan Liesl saat bergerak.
Oya terkait dengan sepatu, saat ini banyak yang sedang menggandrungi sepatu kasual wanita berwarna putih. Coba lihat saja feed di Instagram ataupun media sosial lainnnya. Hendak menggunakan celana, rok atau dress sekalipun, sepatu kasual wanita berwarna putih menjadi padu padan yang cantik.
Kembali ke kisah Rolf dan Liesl, kisah percintaan mereka memang tidak berakhir bahagia. Pada akhirnya Rolf malah memerangi ayah Liesl yang tak mau berpihak kepada Jerman. Perilaku Rolf ini tentu mengagetkan Liesl. Terkadang kisah cinta berakhir bukan karena keduanya tidak lagi saling mencintai, namun karena keadaan yang memaksa demikian.
Meski tak berujung bahagia, tetap saja kisah cinta dan tarian keduanya menjadi magnet tersendiri dalam film ini. Aku ingin sekali bisa menari seperti Liesl. Iya, tunggu langsing ya.
Duh, malu saya blum pernah ntn
Silakan nonton teteh hehehee