Jangkauan Internet Luas dari IndiHome, Katalisator Pertumbuhan Indonesia di Sektor Kesehatan
Rekah senyum tergambar jelas dari susunan kalimat yang dikirimkan melalui pesan singkat dari wanita berhati samudera itu. Ibunda Ali, demikian aku menyapanya, tak henti-henti menghaturkan terima kasih atas upaya kecil yang kulakukan di hari itu. Baginya, kebaikan ini adalah buah dari ikhtiar dan doa panjangnya selama ini. Leukimia yang diderita anak semata wayangnya, Ali, benar-benar telah menjeratnya. Kesana-kemari telah ia upayakan demi kesembuhan Ali, dari mulai bantuan dana, hingga pencarian berkantung-kantung trombosit. Nihil. Trombosit itu habis dimana-mana. Nyaris putus asa, tapi tidak dengan cintanya yang melimpah untuk Ali. Bak usaha pamungkas, ia meminta bantuan kepada Yayasan Kanker Indonesia (YKI) untuk mencarikan pendonor bagi anaknya. Melalui kicauan di Twitter, YKI membuat utas kebutuhan urgen akan trombosit untuk Ali. Tak sampai satu jam, muncul belasan pendonor yang bersedia membantu Ali, termasuk aku. Lihatlah, broadcast melalui internet merupakan katalisator untuk sebuah perjuangan. Dengan internet, kebutuhan mendesak itu dikabarkan ke seluruh penjuru negeri. Melalui internet, akhirnya Ali dapat terselamatkan. Berkat internet, perjuangan panjang yang penuh peluh itu, akhirnya tunai sudah.
Dua kantung Trombosit Untuk Ali
Tanpa berpikir panjang, kusegerakan tarian jemariku untuk mengirim pesan pada narahubung YKI. Tak lama, YKI mengirimkan formulir daring yang perlu kuiisi untuk proses seleksi administrasi. Baru kuketahui kemudian, proses donor darah yang sedang kuajukan ini ternyata hal yang baru di Indonesia.
Donor darah apheresis, begitu namanya. Tak seperti donor darah biasa, donor apheresis hanya mengambil salah satu komponen darah. Dalam kisahku dengan Ali, komponen trombosit-lah yang diambil. Untuk menjadi seorang pendonor apheresis, ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Beberapa di antaranya adalah berat badan cukup, kadar trombosit, Hb, dan tekanan darah tinggi normal.
Di antara belasan calon pendonor yang telah lolos seleksi administrasi, hanya ada tiga orang yang akhirnya terpilih setelah melalui skrining hematologi. Aku, termasuk di dalamnya. Meski pada kenyataannya berat badanku tidak cukup untuk donor apheresis, akhirnya aku terpilih karena kebutuhan trombosit yang mendesak. Sebelum proses apheresis dimulai, PMI menyediakan makanan pembuka dan tablet kalsium supaya tubuhku kuat melalui proses donor yang memakan waktu sampai 1,5 jam.
Iya, kalian tidak salah baca. Donor darah apheresis ini memang berlangsung lama!
Demi mengenyangkan rasa penasaranku, tentu saja sembari menunggu giliran, aku mulai berselancar di internet untuk mencari tahu lebih lanjut tentang donor apheresis. Ternyata, darah yang diambil dari tubuh akan dialirkan ke kantong darah yang terhubung ke mesin apheresis. Di dalam mesin khusus itu, komponen trombosit akan dipisahkan dari sel darah putih, sedangkan komponen darah lainnya akan dikembalikan ke tubuh pendonor. Ketika apheresis berlangsung, pendonor akan merasakan sensasi dingin dan lemas. Pantas saja dokter mewanti-wanti agar aku menghabiskan seluruh makanan pembuka tadi.
Setelah berbekal ilmu dari internet, aku merasa lebih siap untuk melakukan donor apheresis. Memang betul, sesuatu itu akan lebih ringan jika diiringi dengan ilmu.
Kilas balik perjuangan Ibunda Ali untuk memperjuangkan kehidupan sang anak adalah pengingat bahwa teknologi memiliki peran besar di dunia kesehatan. Dengan teknologi, akses informasi ada dalam genggaman. Hendak mencari apapun, semua ada. Bayangkan jika saat itu tak ada internet untuk Ali, barangkali harapan hidupnya telah pupus. Bayangkan pula jika tak ada internet untukku, mungkin aku tak punya kesempatan untuk menolong nyawa seorang anak yang tengah kritis. Internet jelas telah mempertemukan jutaan jiwa untuk saling membantu dan menguatkan. Di masa-masa berat, bukankah gotong royong dan welas asih yang membuat kita sanggup untuk menghadapinya?
Internet Adalah Katalisator Perjuangan Anak Bangsa
Cerita manis antara aku dan Ali hanya sebagian kecil dari buah kebaikan internet di sektor kesehatan. Ketika masa pra internet dulu, orang-orang setengah mati ketika harus mencari pendonor. Akses informasi seputar kesehatan pun sangat terbatas, hanya segelintir orang yang tahu, syukur-syukur kalau itupun orang yang berilmu. Yang ada, dulu, masyarakat lebih sering bertanya pada “orang pintar” dan mempercayai mitos seputar kesehatan. Sebelum internet berkembang pesat seperti sekarang, sektor kesehatan bisa dikatakan belum terdampak optimal. Layanan konsultasi dan pengobatan jarak jauh dilakukan melalui telepon atau SMS yang daya jangkaunya sangat terbatas. Kita juga mafhum akan panjangnya antrian pasien di RS, atau sulitnya tenaga medis dalam merekam jejak medis pasien. Dalam ruang lingkup negara, pemerintah acapkali keteteran dalam mengumpulkan data kesehatan di seluruh Indonesia yang berimbas pada penerapan regulasi yang kurang tepat. Hal ini tak lain terjadi akibat tak adanya sinkronisasi data dari lapisan bawah.
Dari permasalahan itu, perlu ada inovasi besar untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional. Di era digitalisasi ini, sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah solusi yang tepat, yang kemudian penerapan ini dikenal dengan istilah e-Health. Internet bisa menjadi katalisator pertumbuhan Indonesia di sektor kesehatan. Apalagi, data terbaru mengatakan bahwa pengguna internet di Indonesia kian melambung setiap waktu.
210.026.769 jiwa
Penduduk Indonesia menggunakan internet tahun 2021-2022
(APJII, Juni 2022)
Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang rilis pada Juni 2022, jumlah pengguna internet di Indonesia pada periode 2021-2022 tembus di angka 210 juta jiwa. Jumlah ini terus meningkat dan menjadikan nilai penetrasi internet di Indonesia naik menjadi 77,02%. Nilai yang sangat tinggi ini menjadi bukti transformasi digital di Indonesia kian menunjukkan taring. Internet menjadi kekuatan di seluruh lini, tak terkecuali di sektor kesehatan.
Masih dari APJII, jumlah masyarakat Indonesia yang mengakses layanan kesehatan melalui internet rupanya lebih besar dibandingkan akses masyarakat terhadap layanan publik lain, seperti pengurusan dokumen, layanan PEMDA, dan pajak. Layanan kesehatan yang dimaksud sangat bervariasi. Dari mulai pencarian informasi seputar kesehatan dan konsultasi online dengan dokter, hingga janji pemeriksaan di Rumah Sakit, penebusan obat, vaksin, dan informasi BPJS.
Melihat data-data yang ada, masyarakat telah merasakan manfaat internet di sektor kesehatan. Tak hanya menyoal pencarian informasi dan kemudahan akses pelayanan, hal-hal lain seperti penyebaran informasi penggalangan dana untuk pengobatan dan upaya masif menata kebijakan sistem kesehatan nasional pun telah gencar dilakukan. Hal ini membuktikan manfaat internet di bidang kesehatan begitu luas dan tidak terbatas.
Melihat luasnya geografis Indonesia, rasanya tak mungkin melakukan percepatan pembangunan dengan cara konvensional. Maka itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini terus menggenjot strategi jangka panjang transformasi digital di bidang kesehatan. Transformasi ini berfokus pada ekosistem kesehatan, efisiensi layanan, dan integrasi data untuk kebijakan berbasis data. Sedangkan untuk pemanfaatan internet di bidang kesehatan, Kemenkes membaginya menjadi 2 kelompok, yakni pelayanan kesehatan dan manajemen kesehatan. Dengan internet, pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan bahkan mampu mengatasi langkanya tenaga ahli dengan menerapkan pengobatan jarak jauh. Dalam hal manajemen, internet mampu menjadikan semua pelaporan menjadi terpadu, sehingga pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya kesehatan akan lebih tepat.
A. Internet Memaksimalkan Peran Telemedis Untuk Pelayanan Kesehatan Nasional
Peran internet dalam kemudahan pencarian informasi seputar kesehatan dan konsultasi privat dengan dokter disebut Telemedis. Kehadiran Telemedis bisa mengurai permasalahan akses pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien. Telemedis juga mampu memfasilitasi interaksi dokter dan pasien tanpa melibatkan kontak fisik. Terlebih di masa pandemi, ketika rumah sakit justru menjadi sarang penularan virus, layanan konsultasi daring sangat dianjurkan. Seperti yang dihimpun dari Katadata, di masa pandemi ini terjadi lonjakan kunjungan ke aplikasi telemedis hingga 600 persen.
Permenkes Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Telemedicine (Telemedis) Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan mengatakan bahwa telemedis adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi pertukaran informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan evaluasi, dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk kepentingan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.
Aplikasi kesehatan daring di masa kini telah menjadi gerbang utama pencarian informasi seputar kesehatan. Fenomena ini diperkuat dengan hasil survei dari APJII yang merilis data sebanyak 51,06% penduduk Indonesia memanfaatkan internet di bidang kesehatan untuk mencari informasi dan 14,05% untuk konsultasi langsung dengan dokter.
Adapun beberapa manfaat telemedis di sektor kesehatan adalah:
Mencari Informasi akurat seputar kesehatan
Masyarakat cenderung berselancar di internet untuk mengetahui penyakit atau perubahan yang ada di tubuhnya. Misalnya ketika sakit, pasien ingin tahu lebih detail tentang penyakit dan pengobatannya. Begitupun ketika stres, hamil, menstruasi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Informasi diet sehat dan olahraga pun mudah didapatkan melalui internet. Jurnal-jurnal di bidang kesehatan bisa dengan mudah diakses, memudahkan mahasiswa di bidang kesehatan untuk menyelesaikan penelitiannya. Telemedis jelas telah menjadi virtual medical education di masa kini.
Layanan konsultasi online terdiri dari beberapa bagian. Pertama, telekonsultasi yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter ahli melalui fitur chat, panggilan suara atau video di aplikasi untuk penegakkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan. Kedua, tele-radiologi yang dapat menginterpretasikan foto rontgen menjadi sebuah diagnosis. Ketiga, tele-EKG untuk menilai hasil rekam jantung, yang hasil pemeriksaannya dikirim ke dokter spesialis jantung untuk diagnosis cepat. Keempat, tele-USG yang membantu diagnosis ibu hamil di pelosok daerah yang dihubungkan dengan dokter spesialis obgyn untuk mempercepat rujukan. Pemerintah sendiri sudah membuat aplikasi TEMENIN yang meliputi keempat hal di atas.
Konsultasi online dengan ahli kesehatan
Efisiensi waktu bagi pasien
Menurut Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, telemedis mampu memangkas lama tunggu pasien di rumah sakit dari 4 jam menjadi 35 menit saja. Layanan seperti pendaftaran online rawat inap maupun konsultasi di rumah sakit jelas membuat waktu pasien lebih efisien. Telefarmasi juga menjadi pilihan karena pasien dapat berkonsultasi dengan apoteker dan obat dikirim langsung ke rumah. Selain itu, tele-laboratorium mampu membaca hasil pemeriksaan dengan cepat.
Telemedis dapat memberi akses bagi pasien di tempat yang sulit dijangkau untuk dapat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan. Dengan begitu, meski fasilitas kesehatan belum ada di lokasi tersebut, pasien dapat mengetahui prosedur medis sederhana yang bisa dilakukan di rumah, seperti pertolongan pertama saat terluka, diare, atau demam. Telemedis juga mampu memberikan saran dokter atau lokasi fasilitas kesehatan terdekat yang bisa dijangkau oleh pasien, juga menyimpan data ini sebagai saran bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Menembus batas geografis
Melawan hoaks
Kita tentu masih ingat dengan misinformasi tentang COVID-19 yang menyebabkan kematian dan menghambat implementasi vaksinasi di seluruh dunia. Fenomena hoaks ini dikenal dengan infodemi. Di Indonesia, Kominfo menemukan 1.763 isu hoaks COVID-19 di 6 bulan pertama tahun 2021 yang tersebar di media sosial. Untung saja, kini bumi telah pulih dari rumor negatif terkait COVID-19, buah kerjasama seluruh pihak, terutama gencarnya pemerintah dan media kesehatan di internet menyebarkan informasi akurat terkait COVID-19.Â
Â
B. Internet Dapat Menyuguhkan Data Secara Akurat Dan Real-Time,
Sehingga Kebijakan Pemerintah di Sektor Kesehatan Lebih Akurat
Dalam acara Special Ministerial Conference for ASEAN Digital Public Health, Menkes Budi Sadikin mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi digital, dalam hal ini pemanfaatan internet dalam mendukung penerapan protokol kesehatan dan 3T (Testing, Tracing, Treatment) adalah sangat krusial dalam pengendalian pandemi. Database New All Record (NAR) yang dibangun telah mengintegrasikan hasil pengujian COVID-19 dengan sistem pencatatan sipil nasional. Dengan database ini, dapat dipastikan semua data real-time COVID-19 akurat dan dapat dijadikan sumber acuan untuk penegakkan kebijakan kesehatan nasional. Hal ini terbukti dengan peningkatkan positivity rate menjadi 0,88%, juga penurunan kasus COVID-19 hingga 58% hanya dalam waktu 2 minggu dari puncak gelombang ke-2 Juli 2021.
Pemerintah juga membangun infrastruktur digital lain untuk penanggulangan COVID-19 ini. Dari mulai aplikasi SILACAK yang berhasil meningkatkan rasio penelusuran kontak erat hingga 10 kali lipat dalam waktu kurang dari enam minggu, juga aplikasi PeduliLindungi yang dapat diakses secara digital oleh masyarakat umum. Kedua aplikasi tersebut merupakan bagian dari proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data COVID-19 secara sistematik.
Ketika data akurat sudah digenggam, pemerintah meluncurkan kebijakan lain untuk menanggulang penyebaran COVID-19, yakni dengan membangun sistem manajemen informasi vaksinasi end-to-end dan layanan telemedis khusus untuk pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pemerintah juga menggunakan sistem terintegrasi Big Data COVID-19 itu untuk menilai situasi COVID-19 di tingkat kota/kabupaten hingga provinsi. Data ini bersifat terbuka demi transparansi dan akuntabilitas.
Lihat, internet telah menyelamatkan Indonesia dari kungkungan pandemi. Jika tanpa peran internet dalam kolektivitas data, apa jadinya kita sekarang?
C. Internet Mengintegrasikan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
di Seluruh Indonesia
Dewasa ini, sudah jarang kita jumpai rumah sakit, puskesmas atau klinik yang melakukan monitoring pasien dengan cara konvensional. Semua elemen rumah sakit menggunakan perangkat laptop, wifi, dan PC untuk dokumentasi data pasien, rekam medis, hasil keperawatan, penebusan resep, manajemen rumah sakit, hingga pembayaran dan data keuangan. Sistem yang disebut dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) ini mempermudah tenaga medis dalam melayani pasien dan melakukan proses pendataan dengan lebih akurat dan efisien.
Proses pendataan yang melibatkan internet ini sudah terintegrasi sehingga meminimalisir kemungkinan human error. Data-data yang terhimpun juga lebih rapi dan siap disajikan bilamana pemerintah hendak menggunakannya untuk penegakkan regulasi kesehatan nasional.
D. Internet, Pengejawantahan Asas Gotong Royong Indonesia
Dikenal sebagai bangsa yang suka bergotong royong, masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mempertemukan pihak yang tengah membutuhkan pertolongan, dengan mereka yang ingin membantu. Seperti kisahku dan Ali, juga ribuan kisah lain yang menginspirasi. Baru-baru ini, ada kisah seorang ibu yang membawa anaknya yang menderita Cerebral Palsy berjalan di Bundaran HI untuk meminta pengobatan. Fotonya yang viral di media sosial menuai banyak simpati, tak terkecuali Wakil Presiden RI yang pada akhirnya berupaya untuk mendorong kebijakan baru di sektor kesehatan. Ada pula sistem crowdfunding yang dilakukan beberapa publik figur untuk memberikan pengobatan kepada mereka yang membutuhkan.
Yang pasti sudah banyak mengimplementasikan asas gotong royong adalah lembaga filantropi yang bergerak secara online. Melalui website-nya, lembaga amal itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghimpun dana secara online untuk pengobatan mereka yang sedang diuji sakit. Ketika temanku diuji dengan kelainan kongenital yang diderita anaknya, ia meminta bantuan salah satu lembaga filantropi online sehingga akhirnya sang anak bisa melihat karena ada dana yang terkumpul untuk operasi katarak, juga membeli alat pendengaran untuk telinganya yang tuli sejak lahir.
Pemanfaatan internet dalam hal ini bersifat humanis, mampu mempertemukan antara pihak yang membutuhkan dan donaturnya. Bahkan di tengah pandemi ini, kesukaan orang Indonesia untuk bergotong royong ini kembali membawa Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia versi Charities Aid Foundation (CAF) dalam World Giving Index 2021. Bentuk kebaikan yang amat luas dan tak terbatas, yang rasanya sulit digapai bila tak ada internet yang menjadi katalisatornya.Â
E. Internet Meningkatkan Literasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Dulu sekali, orang selalu menghubungkan penyakit dengan mitos. Misalnya saja orang yang epilepsi selalu dikaitkan dengan fenomena kerasukan, atau bayi cacat lahir akibat diganggu makhluk gaib. Mitos-mitos itu akhirnya luntur seiring dengan paparan informasi akurat yang disajikan laman telemedis kepada masyarakat. Dengan demikian, bisa dikatakan literasi kesehatan masyarakat Indonesia kian hari kian meningkat.
Literasi kesehatan sangat berkelindan dengan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya ke tenaga medis, atau setidaknya tahu bagaimana cara penanganan yang tepat. Bagi yang gemar menulis, peningkatan literasi seputar kesehatan ini sudah barang tentu menghadirkan tulisan seputar kesehatan yang akurat. Dewasa ini ramai kita temukan banyak narablog maupun penggiat literasi yang bersuara tentang isu-isu kesehatan, baik itu di platform pribadi maupun publik, seperti Kompasiana.
Internet telah meningkatkan literasiku seputar penyakit yang kuderita, yakni botulisme. Tak hanya itu, aku bahkan percaya diri untuk menulis buku tentang botulisme berbekal penelitian dan data yang kuhimpun dari internet.
Dengan seluruh manfaat internet yang telah dirasakan masyarakat Indonesia, tentunya infrastruktur internet perlu disiapkan dengan optimal. Jangan sampai, internet sudah terhubung, tapi konektivitasnya lambat. Untuk memaksimalkan peran telemedis dan sinkronisasi data dari seluruh fasilitas kesehatan di tiap provinsi, Indonesia juga memerlukan provider Internet yang ada dimana-mana, bahkan hingga ke pelosok nusantara. Dengan begitu, peran internet sebagai katalisator pertumbuhan di sektor kesehatan nasional menjadi lebih optimal.
Internet-nya Indonesia, ya IndiHome
Dewasa ini, manusia menikmati layanan internet yang menggunakan teknologi fixed broadband yang memanfaatkan jaringan fiber optik (terhubung ke perangkat melalui LAN atau Wi-Fi), juga mobile broadband yang menghubungkan jaringan seluler dengan SIM Card. Telkom sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang TIK memiliki kedua layanan tersebut, yakni Telkomsel sebagai mobile broadband dan IndiHome sebagai fixed broadband.
Dikenal sebelumnya dengan nama Speedy, IndiHome atau Indonesia Digital HOME sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Diluncurkan oleh PT Telkom Indonesia pada tahun 2015, IndiHome menyediakan layanan internet, telepon rumah, dan TV interaktif dengan beragam pilihan paket serta layanan add-on yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet terbaik bagi masyarakat Indonesia.
67,54%
Penduduk Indonesia menggunakan IndiHome
Menurut hasil survey APJII, ada sekitar 24,36% responden yang berlangganan internet jenis fixed broadband. IndiHome sebagai produk andalan Telkom menjadi provider yang paling banyak digunakan dengan persentasi 67,54% responden. Mayoritas responden pun mengatakan, pemilihan provider tersebut atas dasar kualitas koneksi yang bagus di wilayahnya.
Jaringan fiber optik yang digunakan IndiHome tersebar ke seluruh penjuru negeri. Hingga September 2021, Telkom menambah panjang jaringan berbasis fiber optik hingga 149.833 km atau setara 4x keliling bumi. Dengan demikian, cakupan koneksi yang dihadirkan Telkom untuk Indonesia semakin merata. Tercatat ada 496 kabupaten/kota (96,5% dari 514 kabupaten/kota di Indonesia) yang terjangkau layanan IndiHome. Di cakupan wilayah yang lebih kecil, IndiHome berhasil menjangkau 72,1% kecamatan dan 41% kelurahan/desa di Indonesia.
Tak hanya konektivitas yang merata, IndiHome menawarkan pilihan kecepatan internet unlimited hingga 300 Mbps. Selain cepat, teknologi fiber optik yang dimiliki IndiHome mampu membuat akses internet menjadi lebih stabil, tahan cuaca dan anti konsleting listrik.Â
Dari segi kenyamanan konsumen, IndiHome menghadirkan beragam paket pilihan dan promo menarik. Beberapa paket diantaranya adalah paket IndiHome 1P, 2P (Internet dan TV/Telepon), 3P (Internet, Telepon, dan TV). IndiHome juga menawarkan add-on bagi konsumen yang menginginkan fasilitas lebih seperti Wifi.id Seamless, Speed on Demand, Upgrade Speed, dan Wifi Extender.
IndiHome Menyelamatkan Indonesia dari Jerat COVID-19
Di masa pandemi, IndiHome berperan besar dalam menekan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. IndiHome berkontribusi dalam penyediaan layanan telekomunikasi di Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit darurat pasien terpapar COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan penyediaan akses internet dan sarana TIK oleh Telkom Indonesia untuk memudahkan para petugas menolong dan merawat pasien, juga keperluan koordinasi dengan RS, BNPB, Kemenkes, Kementerian BUMN, dan pihak terkait lainnya.
Telkom menyediakan Astinet 2×100 Mbps untuk layanan internet, IndiHome 4×100 Mbps, akses Wifi.id 3×100 Mb dan call center 199 untuk Kementerian Kesehatan. Untuk akses mobile, Telkomsel memperkuat sinyal di lokasi dengan peningkatan kapasitas BTS. Selain infrastruktur, Telkom juga menyiapkan perangkat keras seperti PC, printer, dan TV Display.
dan akses internet melalui layanan indiHome dan Wifi.id.
Dengan melihat seluruh profil IndiHome dan manfaatnya bagi Indonesia di sektor kesehatan, IndiHome adalah katalisator dan penyelamat bangsa. Tanpa peran IndiHome, apa jadinya Indonesia kini. Konektivitas yang luas dan kecepatan internet yang dihadirkan telah mempercepat pelayanan kesehatan, pelacakan data, dan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Dengan internet luas dari IndiHome, masyarakat di daerah terpencil bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Dengan ketersediaan IndiHome di Wisma Atlet, Indonesia bisa keluar dari cengkraman COVID-19.
Dengan seluruh kebaikannya, sudah jelas terlihat bahwa IndiHome adalah internetnya Indonesia.
Sumber Artikel:
- https://apjii.or.id/content/read/39/559/Laporan-Survei-Profil-Internet-Indonesia-2022. Diakses pada Senin, 11 Juli 2022, pukul 11.35 JST (Japan Standard Time).
- https://katadata.co.id/saptopradityo/berita/5f5091d69ae59/mengurai-tantangan-pengembangan-telemedis-di-indonesia
- https://tirto.id/mengenal-telemedicine-beserta-kelebihan-dan-kekurangannya-fsnL
- https://tirto.id/transformasi-digital-strategi-jangka-panjang-atasi-pandemi-covid-19-gkjt
- https://revolusimental.go.id/kabar-revolusi-mental/detail-berita-dan-artikel?url=perkuat-penanganan-kesehatan-melalui-pelayanan-telemedicine#:~:text=Temenin%20merupakan%20teknologi%20telemedis%20terintegrasi,ibu%20hamil%20dan%20tele%2Dkonsultasi.
- https://aptika.kominfo.go.id/2021/03/upaya-kominfo-perkuat-digitalisasi-sektor-kesehatan/
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/05/aplikasi-kesehatan-makin-digemari-konsumen
- https://apjii.or.id/downfile/file/survei2017-id.pdf
- https://indihome.co.id/blog/apa-itu-teknologi-fiber-optik-ini-ulasan-lengkapnya
- https://foto.bisnis.com/view/20210308/1365111/hingga-akhir-2020-indihome-telah-menjangkau-496-kabupatenkota-di-indonesia
- https://telkom.co.id/sites/enterprise/id_ID/news/telkomgroup-sediakan-akses-internet-di-rumah-sakit-darurat-corona-kemayoran-1101
Foto dan Olah Grafis oleh Zahra Rabbiradlia
- Shutterstock
- Lottieflies
- Canva
Alhamdulillah Ali bisa tertolong berkat orang2 baik yg saling menemukan di internet. Kami sudah pakai Indihome & terbantu sekali selama pandemi untuk mendapatkan informasi yang benar dari sumber terpercaya.
Alhamdulillah sudah jadi pelanggan setiap IndiHome jadi langsung bisa merasakan banyak manfaatnya, ya.
Peran IndiHome sangat banyak di berbagai aspek mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Semoga IndiHome terus menjadi yang terbaik ya mbak, memang benar-benar terasa khususnya di jaman covid kemarin.
Betul mba. Saat semua online, jadinya kita membutuhkan konektivitas internet yang paripurna.
alhamdulillah ya Mbak Zahra, bisa donor untuk Ali. Aku baru tahu donor jenis ini, jadi hanya ambil trombosit lalu dikembalikan. Ga panik duluan karena sudah cari infonya di internet.
Itu dia mba. Klo ga ada internet mgkn saya kebingungan kok donor darahnya lama banget 😀
MashaAllah~
Sebegitu besar peran internet dalam kehidupan manusia di era digital begini..
Bisa saling membantu, saling memberikan informasi dan semoga semua informasinya yang baik-baik dan menjadi kebaikan bagi sesama seperti kisah kak Zahra.
Langkah baik dengan memasang jaringan internet bahkan di daerah sekalipun.
Iya teh, alhamdulillah 🙂
Salut banget sama dirimu Ijah , mengikuti ceritanya di blog seputar penuakit yang di derita sampai menuliskannya di buku. Bukan hal yang mudah butuh penelitian searching2 dengan internet yang kenceng, tentunya aktivitas yang wow banget.
terus berbagi Literasi seputar kesehatan, Ijaah, sehat sellau yaaa.
Kapan balik Bandung,rindu kopdar.
Keren banget emang kontribusi Indihome dalam semua bidang, termasuk kontribusinya selama pandemi ini.
Di bidang kesehatan, rasanya tak bisa dipisahkan dengan internet, di mana banyak hal yang bisa kita dapatkan tentang info kesehatan dari internet 🙂
Setuju mba Rey 🙂
Alhamdulillah Ali bisa tertolong berkat orang-orang baik baik seperti Mbak Zahra. Untungnya internet sudah ada di mana-mana jadi informasi bisa tersebar dalam hitungan detik saja.
Di daerahku juga mayoritas pakai IndiHome, Mbak. Karena cepat dan murah. Syukurlah berkat internet IndiHome banyak hal-hal yang dapat terbantu, salah satunya sektor kesehatan.
Alhamdulillah syukurlah. IndiHome itu memang ada dimana-mana sih ya.
Calon juara nih. Dari sekian banyak artikel yg saya baca, sangat sedikit yg mengulas kategori kesehatan.
Memang ya saat pandemi semua serba kacau, berkat bantuan internet sebagian bisa dikerjakan dengan proses yang sangat aman. Terimakasih banyak atas kontribusi IndiHome
Teteh, makasih doanya, ya. Apapun itu saya serahkan ke Allah 🙂
Mbaa..sungguh ku terharu membaca ttg perjuangan Ibunda Ali dan terima kasih juga tlh sharing ttg donir darah aphresis yg baru kuketahui ini.. Sungguh internet berperan penting saat ini, a.l menjadi jembatan ilmu juga seperti yg kudapat dg membaca tulisan apik ini.. Semoga sukses ya..
Alhamdulillah. Saya juga dapat ilmu baru dan bergizi dari blogwalking. Berkah internet masyaallah.
MashaAllah luar biasa perjuangan Ibunda Ali dan mbak Ijah dalam menyelamatkan nyawa Ali. Keberadaan internet saat ini memang dibutuhkan dslam berbagai aspek kehidupan termasuk bidang kesehatan. Tanpa insternet yang lancar mustahil semua permasalahan bisa terselesaikan dengam baik termasuk berita hoax yang seringkali mengadudomba masyarakat. IndiHome memang internetnya Indonesia yang menyelamatkan ribuan nyawa manusia dari berbagai kasus termasuk covid-19.
Masyaallah keren ya mba. Indonesia bisa selamat dari jeratan mitos COVID-19 ya karena internet juga.
Tulisan Mbak Zahra selalu gurih dan berisi. Membuka wawasanku banget tentang peran penting internet di bidang kesehatan. Zaman sekarang memang kemudahan akses informasi membuka banyak peluang dan kebermanfaatan di segala bidang ya Mbak
Terima kasih. Mba Rizka juga selalu menulis dg hati dan kreatif abis 🙂
Turut bangga dengan dukunhan terbajk yang di berikan Indihome bahi banyak sektor di Indonesia, termasuk kesehatan.
Alhamdulillah 🙂
Aku belum pernah donor darah, tapi sering dapat info di WAG Daerah Kota kalau misalnya si A, B, C butuh bantuan dan lainnya. Sejak ada internet, hal kaya gini bantu banget. Kebayang kan susahnya cari pendonor pas bank darah lagi kosong apalagi butuh yang khusus
Hayu cobain Jiah. Kalau kondisi sehat, tidak ada salahnya mencoba 🙂
Iya ya berkat melek internet cara mendapatkan informasi maupun akses kesehatan juga makin mudah. Apalagi yang namanya mitos2 tentang kesehatan yang dulu beredar di masyarakat, bisa kita cari kebenarannya dengan googling. Yaaa tapi mesti dipilah juga supaya gak terlalu banjir informasi maupun kena hoax ya hehe
Nah iya mba April, harus bisa filter, ya.
Semua pengetahuan dan kesempatan makin terbuka melalui akses internet yang kencang. Mantap nih IndiHome, internetnya Indonesia. Membuat warga negara ini makin mudah dalam mengakses berbagai informasi penting, termasuk hal-hal yang terkait dengan pengetahuan kesehatan.
Yup. Asal kita pun punya filter untuk mengakses mana yang benar dan tidak. Tentunya harus pandai2 mengakses website yg kredibel
Benar, sejak ada akses internet yang luas dari IndiHome ini semakin banyak layanan kesehatan yang membaik dan mudah dijangkau. Butuh pendonor, informasinya gampang banget tersebar. Juga ketika gak bisa memeriksakan diri langsung, bisa periksa dulu lewat layanan telemedicine.
Iya mba Andy. Sekarang kita tinggal memaksimalkan peran internet untuk kebutuhan sehari-hari.
saat ini koneksi internet yang stabil dan kencang memang menjadi salah satu elemen penting dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan ekonomi
Indeed mba Indah 🙂
MasyaAllah mbak, barakallah atas segala kebaikan mbak kepada Ali sehingga cerita ini lahir, inspiratif sekali. Btw memang benar mbak, internet membuat segalanya menjadi mudah yaa, apalagi dengan dukungan indihome, yang memiliki slogan internet tanpa batas. benar-benar membantu sekali.
Makasih mba Tuti. Iya, aku pun senang bisa membantu karena ini adalah pengalaman super langka. Berkat internet, alhamdulillah jadi bisa menolong.
Jaringan internet memang change how the world works. Sering banget terharu melihat bgmn orang bs mendapatkan bantuan kesehatan krn internet.
Betul mba. Internet itu game changer ya 🙂
Wah seneng banget banyak yg pake IndiHome ya 🙂
Alhamdulillah sudah banyak desa yang terpasang fiber optik IndiHome. Semoga kedepannya lebih banyak lagi, ya.
Masyaallah ya, peran internet di era digital ini memang luarbiasa banget, bisa membuka wawasan banyak orang, berperan banget delam bidang kesehatan juga. Indihome semoga semakin bagus pelayanannya ya, Mba, sehingga semua jadi lancar