Sumber di sini |
Saat anak mengalami sakit, sering kali kita langsung berpikir untuk memberikannya obat. Contohnya saat anak terkena batuk. Batuk pada anak sering kali membuat mood anak menjadi berubah. Ia bisa merasa tidak nyaman karena batuk kering atau batuk berdahak secara terus menerus. Nafsu makan pun bisa jadi berkurang karenanya. Saat anak terkena batuk, langkah pertama yang sering kita lakukan adalah membawanya ke dokter atau membeli obat batuk berdahak anak di apotek terdekat.
Sebenarnya, jika batuk pada anak masih tergolong pada jenis batuk yang ringan, pemberian minum air putih yang banyak dan menghindari makanan atau minuman yang bisa memperparah batuk adalah hal yang sudah cukup untuk dilakukan. Namun, jika batuk sudah mulai berat atau berlangsung selama berhari-hari, pemberian obat menjadi solusinya.
Sumber di sini |
Jika ingin lebih aman, tentu kita bisa langsung membawa anak ke dokter untuk mengetahui penyebab batuk dan obat terbaik sesuai untuk jenis batuknya. Namun, tak jarang pula banyak orang tua yang lebih memilih untuk langsung pergi ke apotek dan membeli obat batu secara langsung tanpa resep dokter.
Jika itu yang juga Anda lakukan, maka berikut ini adalah tips aman membeli obat batuk untuk anak- anak. Diantaranya adalah :
- Tentukan terlebih dahulu jenis batuk yang diderita anak, apakah batuk kering atau batuk berdahak.
- Tanyakan obat batuk yang sesuai dengan usia dan jenis batuk anak pada apoteker.
- Saat membeli obat batuk, pastikan untuk selalu melihat tanggal kadaluarsanya.
- Perhatikan pula jika obat batuk tersebut sudah memiliki izin BPOM pada label kemasannya.
- Jangan membeli obat yang di kemasan tercantum “harus dengan resep dokter” karena itu berarti ada komposisi tertentu atau ketentuan tertentu yang hanya dokter yang tau.
Paling penting, kita harus selalu waspada dengan setiap obat batuk berdahak yang diberikan pada anak. jika kita tidak yakin, lebih baik langsung membawa anak ke dokter agar dapat diberikan resep obat yang tepat dan cocok untuk anak.
~ Zahra Rabbiradlia ~
Memang kudu selektif dan hati2 banget kalo pilihkan obat utk sang buah hati.
Makasiy sharing-nya yaaa 🙂
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Iya mba nurul 🙂