26 September 2020 pukul 19.00 waktu Jepang.

Seorang dokter saraf di RS Rosai Yokohama sedang berjibaku dengan waktu. Ia harus memutuskan langkah dg cepat. Seorang pasien yg sudah sehari terkapar di Critical Care Unit benar-benar membutuhkan pertolongan segera. Jika tidak, kejadian fatal bisa sewaktu-waktu terjadi.

Persis seperti permainan tebak-tebakan, dokter saraf itu memutuskan untuk memberikan Botulinum Antitoksin tanpa menunggu hasil laboratorium. Hanya berdasarkan pada pemeriksaan fisiologis, CT-Scan, dan EMG saja, ia berani memutuskan itu.

Maka, antitoksin yang harganya lebih dari 100 juta rupiah itu, mulai memasuki tubuh pasien yang mengalami gejala lumpuh flaksid akibat terpapar racun mematikan yang dikeluarkan Clostridium botulinum. Selanjutnya, ia hanya perlu berharap antitoksin itu bekerja. Sebab jika tidak, ia harus memburu penyakit lain.

Sehari setelah infusi Botulinum, dokter itu merasa puas sebab kondisi vital pasiennya mulai membaik. Ia mulai percaya diri dan yakin pasiennya menderita penyakit langka bernama botulisme. Selanjutnya, ia hanya perlu menyelamatkan otot pasien yg nyaris lumpuh, juga menghubungi otoritas setempat tentang penemuan kasus langka yg kemudian diketahui menjadi satu-satunya kasus botulisme di Jepang pada tahun 2020.

Kalian tahu, satu-satunya pasien itu adalah aku.


Hidup selalu diselimuti dengan misteri. Sedih dan tawa bergilir begitu saja. Tak ada satupun yang tahu dengan pasti, hal apa yang akan terjadi di masa depan.

Siapa sangka di usia yang belum genap 30 tahun, aku menderita penyakit langka bernama botulisme. Seluruh otot sarafku nyaris lumpuh, tak terkecuali otot di saluran pernapasan. Gejala penyakit saraf ini membuatku tak bisa mengurus diri sendiri, apalagi keluarga kecilku.

Untung saja, aku bisa tertangani dengan cepat. Dengan kecanggihan ilmu kedokteran, perawatan, dan rehabilitasi di Jepang, aku dinyatakan sembuh optimal dari botulisme. Meski bahagia adanya mendengar kabar ini, aku dan suamiku tak bisa menafikkan diri bahwa kami sangat khawatir.

“Berapa total biaya yang harus kita keluarkan, Ba?”

Suamiku tampak menggeleng lemah. Oleh karena asuransi tempatnya bekerja hanya menanggung 30 persen dari seluruh biaya pengobatan, ia lalu mengajukan permohonan kepada pemerintah Provinsi Kanagawa melalui High-cost Medical Treatment System Program. Ia berharap semoga ikhtiarnya itu mampu meringankan biaya pengobatan istrinya yang mencapai nilai jutaan yen.

Doa dan ikhtiar kami akhirnya dikabulkan Tuhan. Pada kelanjutannya, suamiku hanya perlu membayar 30 persen dari total biaya pengobatan. Sujud syukur segera kami tunaikan. Sakit ini telah memberikan pengajaran yang amat besar pada kami. Tentang kepasrahan, juga ikhtiar proteksi diri.

Ternyata memang benar. Masa-masa kritis itu, bisa datang begitu saja tanpa permisi.

Minimnya Penetrasi dan Densitas Asuransi Jiwa di Indonesia

Bisa dikatakan, aku amat beruntung bisa selamat dari penyakit botulisme. Dokter dan perawat bertindak dengan cepat, tanpa perlu khawatir pasiennya gagal bayar meski harga perawatannya selangit. Hal ini dikarenakan tata kelola asuransi di Jepang yang optimal.

Aku tak bisa membayangkan, bagaimana jika sakit ini terjadi ketika aku sedang mudik ke Indonesia?

Jujur saja, aku dan suami tak memiliki asuransi lagi di Indonesia. Sebelum merantau ke Jepang 3 tahun lalu, kami menghentikan semua asuransi baik swasta maupun pemerintah. Kami pikir, proteksi di Jepang saja cukup. Namun ternyata pandemi dan pengalaman sakit botulisme yang datang tanpa permisi itu telah menyadarkan kami, bahwa memiliki asuransi di Indonesia itu sangat penting.

Permasalahan asuransi ini ternyata dialami oleh banyak diaspora asal Indonesia. Banyak dari kami yang tidak memiliki asuransi sekembalinya ke tanah air. Akibatnya, banyak yang kelimpungan soal biaya pengobatan dan baru memikirkan asuransi setelah kemalangan terjadi.

Mengutip dari Investor.id, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat nasabah asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 6,5 persen atau 18 juta jiwa penduduk. Selain itu, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat rendah yakni 3,18 persen.

Meski tren penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia naik setiap tahunnya, nilai ini masih jauh di bawah rata-rata penetrasi dunia. Tak hanya itu, berdasarkan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi jiwa pun masih rendah, yakni sekitar 19,4 persen dengan tingkat inklusi 13,15 persen.

Menurut Adi Budiarso yang merupakan Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan BKF Kemenkeu, penetrasi Indonesia bahkan menjadi yang terendah di kawasan ASEAN. Sebagai perbandingan, Filipina yang memiliki PDB per kapita lebih rendah dari Indonesia saja, bisa meningkatkan penetrasi dan densitasnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi padahal Indonesia sudah banyak mengambil kebijakan di sektor asuransi?

Hal ini membuktikan bahwa literasi dan inklusi Indonesia masih kurang. Di titik inilah kita harus berbenah. Meningkatkan literasi adalah kunci untuk meningkatkan penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia. Jika tidak dibenahi, Indonesia sulit menjadi negara maju dan sejajar dengan negara-negara anggota G20 lainnya. Oleh karena itu, pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pihak swasta semakin giat mendorong penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia.

Digitalisasi Asuransi, Kunci Pertumbuhan Asuransi Indonesia

Demi meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia, OJK telah mempersiapkan master plan untuk kurun waktu 5 tahun ke depan. Masih mengutip dari investor.id, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank 2A OJK, Ahmad Nasrullah mengungkapkan, salah satu master plan yang menjadi fokus perhatian adalah akselerasi transformasi asuransi digital.

Menurut Nasrullah, potensi digitalisasi pada industri keuangan nonbank (IKNB) sangat besar. Di awal tahun 2022 saja, APJII merilis survei pengguna internet di Indonesia tembus 210 juta. Dari jumlah itu, sekitar 89% mengakses internet melalui smartphone.

“Ini peluang besar untuk meningkatkan penetrasi asuransi. Artinya, kita harus bisa menciptakan platform digital untuk produk-produk inovatif yang bisa diserap kalangan milenial. Jadi, sangat besar potensi kita untuk mengembangkan asuransi dari sisi pengembangan digitalnya,” ujar Nasrullah.

Di sisi lain, masyarakat saat ini dikenalkan pada istilah baru di dunia asuransi yakni insurtech (Insurance technology). Insurtech merupakan terobosan baru di dunia asuransi. Kehadirannya memungkinkan asuransi mempercepat penetrasinya ke masyarakat Indonesia melalui inovasi digital.

Penggunaan inovasi teknologi pada asuransi dapat mendorong penghematan dan efisiensi dari model asuransi konvensional. Dengan bantuan artificial intellegence (AI), perusahaan dapat menganalisis keadaan dan mengelompokkan calon nasabah dengan lebih efisien. Harapannya, produk yang ditawarkan dapat lebih kompetitif dan memudahkan calon nasabah.

Dengan melihat potensi besar dan kemudahan yang ditawarkan dari digitalisasi asuransi, masyarakat perlu mengambil peluang baik ini. Dengan bantuan teknologi, proses pengajuan premi dan klaim asuransi dapat dilakukkan semudah membalikkan tangan. Nasabah hanya perlu membuka smartphone, lalu seluruh manfaat asuransi bisa didapatkan dengan mudah dan cepat.

Jelas sudah, sepertinya aku dan suami akan mengambil peluang asuransi digital seperti ini segera setelah kami back for good ke Indonesia. Tidak repot. Tidak juga membuang waktu. Dengan penuh percaya diri, aku akan mengajak teman-teman diaspora lain untuk mengikuti jejak ini. Sedia payung sebelum hujan. Jangan menunggu hal buruk dulu, baru kelimpungan mencari asuransi.

Kalian mau tahu, asuransi digital apa yang akhirnya aku pilih?

Ini dia!

Cashless dan Sesuai Tagihan. Flexi Hospital & Surgical Protection dari Astra Life Jadi Solusi Perlindungan Kesehatan Masa Kini

Ketika sudah mantap memilih asuransi digital, aku mulai berselancar mencari provider asuransi yang cocok sesuai kebutuhan. Karena tidak ingin bertele-tele, aku hanya mencari perusahaan asuransi yang kredibel dan sudah dijamin OJK. Akhirnya, pilihanku berlabuh ke Astra Life.

Dari sekian banyak produk asuransi yang ditawarkan Astra Life, aku memilih produk asuransi Flexi Hospital & Surgical Protection karena memberi manfaat penggantian biaya perawatan di rumah sakit di Indonesia. Seakan berkaca dari masa lalu, aku ingin mempersiapkan proteksi terbaik ketika nanti sudah pulang ke Indonesia.

Bukan tanpa alasan mengapa pada akhirnya aku berlabuh di Flexi Hospital & Surgical (Flexi FS). Pasalnya, Flexi HS ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan asuransi lain. Cakupan tanggungannya tak hanya biaya kamar dan akomodasi, tapi juga perawatan pasca rawat inap dengan fasilitas cashless dan sesuai tagihan.

Tak hanya itu, Flexi HS dapat memberikan perlindungan kesehatan yang komprehensif. Dari mulai manfaat biaya pembedahan, kunjungan dokter, aneka perawatan rumah sakit, dan membayarkan biaya ambulans; hingga fisioterapi, cuci darah, dan kemoterapi. Hal lain yang membuatku takjub adalah Flexi HS bahkan mampu memberi manfaat asuransi Santunan Tunai Harian BPJS, ketika biaya rawat inap kamu telah dibayarkan seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. Keren, kan?

Alasan Mengapa Kamu Harus Memilih Flexi Life & Surgical Protection

Jenis asuransi itu sangat banyak, bahkan Astra Life sendiri memiliki banyak produk asuransi sesuai kebutuhan. Meski begitu, ada satu produk asuransi yang harus dan pasti dimiliki yakni asuransi jiwa.

Untuk memilih asuransi jiwa, jangan pilih dengan asal-asalan. Sebagai calon nasabah, kita harus membaca profil perusahaan asuransi dan produk yang kita incar. Lebih bagus lagi, pilihlah asuransi yang memudahkan dari mulai pembayaran premi, hingga proses klaim asuransi.

Mengapa pada akhirnya Flexi HS jadi pilihan? Selain karena sesuai kebutuhan, Flexi HS membuat ringan proses pengajuan premi dan klaim yang dulu terasa berbelit-belit. Selain itu, Flexi HS ini memiliki profil yang unik dan menenangkan. Adapun keunikan dari Flexi Hospital & Surgical yang mesti kita ketahui adalah:

1. Sesuai Tagihan

Apakah kamu pernah mendengar cerita nasabah yang harus menanggung biaya RS karena asuransi tidak menanggung? Bisa jadi, hal itu diakibatkan dari ketidaktelitian nasabah ketika membaca polis asuransi. Nasabah mengira asuransi bisa menanggung mayoritas biaya RS, tapi kenyataannya asuransi pun punya batasan.

Namun, harapan itu takkan putus jika kamu memilih Flexi Hospital & Surgical Protection.

Pasalnya, Flexi HS menawarkan manfaat asuransi berupa tanggungan sesuai tagihan di beberapa jenis perawatan. Ini berarti berapapun tagihan yang diterima oleh nasabah, Flexi HS akan menanggung.

Jenis perawatan yang ditanggung sesuai tagihan oleh Flexi HS adalah:

  • Biaya pembedahan
  • Kunjungan dokter umum dan spesialis
  • Aneka perawatan RS
  • Biaya ambulans darat
  • Perawatan sebelum dan sesudah rawat inap
  • Perawatan kanker rawat jalan (kemoterapi dan radioterapi)
  • Dialisis

Lihat, banyak sekali bukan?

Selain itu, batasan seluruh tanggungan per tahun polis dari Flexi HS ini bermacam-macam, tergantung jenis polis yang kamu ambil. Adapun untuk nilai maksimal tanggungannya sangatlah besar. Bisa mencapai 300 juta rupiah per tahun polis, lho!

2. Manfaat Kamar & Akomodasi untuk Rawat Inap Hingga 2 Juta Rupiah Per Hari

Flexi HS membagi jenis nilai pertanggungan ke dalam beberapa plan, dari A dengan nilai terendah, hingga E dengan nilai tertinggi. Jika kamu terseleksi ke dalam plan E, kamu bisa mendapatkan manfaat kamar dan akomodasi rawat inap hingga 2 juta rupiah!

Adapun maksimum jumlah hari kamu menjalani rawat inap yang dapat ditanggung adalah 150 hari per 1 tahun polis.

3. Premi Terjangkau

Untuk dapat mengetahui berapa besar premi per bulan, kamu bisa mengunjungi ilovelife.co.id dan mencoba kalkulator premi-nya. Setelah itu, kamu akan dikelompokkan ke dalam plan yang sesuai dengan nilai premi tersebut.

Besar premi di Flexi HS dimulai dari Rp1.171.000 per tahun (plan A). Ini berarti kamu hanya perlu membayar premi tidak sampai Rp100.000 per bulan. Premi terjangkau sehingga siapapun bisa, termasuk mahasiswa atau IRT sekalipun. Masa pertanggungan asuransi hingga 1 tahun dan dapat diperpanjang otomatis hingga nasabah mencapai usia 70 tahun. Untuk frekuensi pembayaran premi bisa bulanan, kuartalan, semesteran, atau tahunan.

4. Tanpa Cek Medis

Kamu bisa segera langsung mengikuti asuransi Flexi HS tanpa cek medis (mengacu pada ketentuan produk). Ketika proses registrasi di ilovelife.co.id, kamu hanya perlu mengisi data diri dan ada tidaknya riwayat penyakit. Jika sudah, kamu tinggal membeli polis dan menunggu e-Card yang akan dikirim ke email maksimal H+2 hari kerja.

5. Klaim Secara Cashless dengan e-Card

Ada dua cara klaim asuransi Flexi HS ini, yakni:

1) Menggunakan fasilitas cashless dengan e-Card di RS rekanan Astra Life di Indonesia. Kamu hanya perlu menunjukkan e-Card kepada petugas rawat inap. Setelah menjalani rawat inap dan boleh keluar dari RS, maka kamu telah mendapatkan layanan cashless. Fasilitas ini berlaku untuk Kamar dan Akomodasi, Kamar Perawatan Intensif, Biaya Pembedahan, Kunjungan Dokter, dan Aneka Perawatan Rumah Sakit.

Jika dalam 1 hari rawat inap terdapat dua tagihan sekaligus, misalnya Biaya Kamar & Akomodasi dan Biaya Kamar Perawatan Intensif, maka Astra Life hanya akan membayarkan salah satu dari tagihan tersebut, dipilih mana yang lebih besar. Selain itu, jika kamu menggunakan fasilitas yang tidak ditanggung asuransi, misalnya fasilitas telepon rumah sakit, kamu harus membayar ekses klaim (jika ada).

2) Reimbursement. Cara klaim ini bisa dilakukan apabila nasabah dirawat baik itu di RS rekanan Astra Life, maupun bukan. Astra Life akan memberikan penggantian atas pembayaran yang dilakukan terlebih dahulu oleh nasabah di RS atau RS rekanan.

Jadi, cara klaim asuransi Flexi HS ini tidak memberatkan, ya. Jika di kotamu ternyata tidak terdapat RS rekanan Astra Life yang menerima pembayaran cashless, kamu bisa menggunakan cara reimbursment. Kalau sudah begini, #TagihanRSJadiTenang. Mau pergi kemanapun, ada asuransi yang menemani.

6. Fasilitas Medical Check Up Setiap 2 Tahun

Di Flexi HS, kamu bisa mendapatkan fasilitas Free Medical Check Up setiap 2 tahun. Fasilitas ini bisa didapatkan di setiap akhir tahun polis ke-2 dan kelipatannya, terhitung sejak tanggal polis kamu aktif.

Bisa dikatakan fasilitas MCU ini adalah bonus. Bayangkan saja, cakupan proteksi diri kita semakin berlipat-lipat. Sudah dijamin asuransi, Flexi HS pun memberi ruang bagi kita untuk jaga diri dengan MCU. Sebagai nasabah, akhirnya kita bisa lebih optimal dalam ikhtiar memproteksi diri. Selain dengan membayar premi, kita jadi tahu kondisi tubuh dan cara meningkatkan kualitas hidup.

Yuk Jadi Bagian dari Keluarga Flexi Hospital & Surgical Astra Life!

Setelah mengetahui semua kebaikan Flexi HS, sayang sekali rasanya bila kita tidak ikut ambil bagian menjadi nasabah Flexi HS. Toh, semua kebaikan ini akan kembali kepada kita.

Hanya kurang dari Rp100.000, kita sudah bisa mendapatkan semua manfaat yang telah disebutkan di atas. Daripada uang jajan habis membeli cemilan yang ujung-ujungnya bisa membuat sakit di kemudian hari, lebih baik uang tersebut disisihkan untuk proteksi diri. Selain itu, cukup dari smartphone yang kamu genggam setiap harinya, kamu sudah bisa mendaftar jadi nasabah di Flexi HS.

Adapun cara pendaftarannya adalah:

Lihat, mudah sekali bukan? Kamu bahkan hanya perlu investasi waktu 5 menit saja untuk mengisi pendaftaran ini. Benar-benar memudahkan urusan bagi semua kalangan, tak terkecuali kami yang rencananya akan kembali ke Indonesia tahun depan.

Bayangkan saja. Sudah repot pindahan lintas negara, adaptasi dengan lingkungan baru, memiliki 3 anak, pusing memikirkan sekolah anak-anak, dan lainnya, kami berdua tidak mau repot dengan urusan asuransi yang berbelit-belit. Maka itu, asuransi online dari Astra Life ini sangat membantu kami sehingga dengan segera kami mempunyai asuransi lagi tak lama setelah tiba di Indonesia.

Untuk kalian yang ingin membaca profil dan manfaat Flexi Hospital & Surgical Protection Astra Life lebih jauh, silakan kunjungi tautan ilovelife.co.id, juga klik dan ikuti Instagram @ilovelife.co.id dan @astralifeid. Di sana, kalian bisa mendapatkan informasi lebih jauh seputar manfaat proteksi dari Flexi HS ini, ya!

Asuransi Tak Hanya Menyoal Aku, Tapi Juga Indonesia

Jika literasi asuransi digencarkan, aku percaya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap asuransi kian bertambah. Terlebih lagi, kondisi dunia sekarang kian prihatin dengan banyaknya jenis penyakit baru yang ditemukan. Proteksi diri harusnya bukan sekadar wacana, tapi menjadi keharusan di hidup yang penuh ketidakpastian ini.

Lebih jauhnya lagi, asuransi rupanya menjadi tonggak ekonomi nasional. Keberadaannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan menjadi stabilisator pasar modal. Maka itu, ini adalah PR bersama.

Memiliki asuransi adalah perwujudan dari #LoveLife yang bersifat holistik. Tentang aku dan kita. Keberadaannya tak hanya membantu kita dalam ketidakpastian ini, namun juga menghidupkan asas gotong royong yang diriuhkan pendahulu kita, demi bangkitnya ekonomi Indonesia.

Apakah kalian juga memiliki cerita seru tentang pentingnya asuransi dalam hidup kalian? Yuk ceritakan kisah kalian dan mention Instagram @ilovelife.co.id @astralifeid agar semakin banyak yang tau tentang asuransi.

Terakhir, mari kita tingkatkan penetrasi asuransi di Indonesia mulai dari diri kita sendiri dengan ambil bagian menjadi keluarga #AstraLife, juga menyebarkan kebaikan asuransi dengan tulisan atau lisan. Semoga kontribusi kecil ini bisa berdampak besar untuk kebaikan bersama dan kemajuan bangsa.

Yuk, ikut asuransi! 🙂

Sumber referensi:

You might also enjoy:

28 Comments

      1. Seringnya orang malas untuk mengajukan kepemilikan asuransi ya karena prosedurnya yang ribet. Harus cek ini itu dulu sebelum apply. Kalau semudah flexi hospital & surgical protection ini bakalan mudah banget deh prosesnya. Udah ga jaman ya ribet-ribet lagi untuk semua urusan, termasuk saat hendak apply asuransi.

  1. Berkaca dari pengalaman mba Zahra, betapa pentingnya asuransi.
    Karena sakit tidak pernah terduga menghampiri ya mba, makanya harus selalu proteksi diri dengan memiliki asuransi kesehatan. Beruntung Astra Life dengan ilovelife meluncurkan produk baru asuransi kesehatan murni yang sesuai tagihan dan cashless.

    1. Iya mba, Salma. Cashless dan sesuai tagihan itu LOVE banget. Pengalaman saudaraku pake asuransi itu ribet dan memakan waktu. Dengan inovasi baru dari ASTRA, hal2 konvensional seperti itu bisa dipangkas. Alhamdulillah.

  2. Masya Allah ... ujian berat berhasil dilalui ya, Mbak. Semoga tidak terjadi lagi. Semoga sehat seterusnya.

    Kalau ambil asuransinya di Indonesia, bisa meng-cover ketika berada di luar negeri, ya?

  3. Wah, aku baru tahu tentang penyakit botulisme yang menyerang otot syaraf, semoga selalu diberikan kesehatan yaah

    Memang proteksi atau asuransi kesehatan tuh penting banget yah, karena kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti

  4. asuransi dijaman sekarang ini emang penting banget sih yaaa, wajib punya buat yang belum punya, soalnya kita nggak tau kapan sakit, jaga jaga dari sekarang bikin asuransi hihihi

  5. Baca artikel ini makin yakin kalau keberadaan asuransi sangat penting. Sulit bayangin seandainya saat itu tidak ada uang 100 juta, bagaiman kondisi pasien ya Kak. Alhamdulillah sudah dinyatakan sembuh ya

  6. Hanya orang-orang terpilih yang diberikan ujian istimewa, ya, Mbak. Selamat, Mbak Zahra telah lulus melewati penyakit langka ini.

    Tulisannya bagus, lengkap, dan ilmiahnya juga dapat. Insyaallah diberikan hasil yang terbaik.

  7. Alhamdulillah sekarang sudah sehat kembali ya mbak...
    Astralife ini enggak ribet dan preminya terjangkau ya...

  8. Cakep euy inovasinya Astra Life. Menyesuaikan zaman yang udah serba digital sekarang. Flexi Hospital Surgical Protection ini udah sipp tuh, mendukung zaman digital sekarang, dengan layanannya yang emang cashless. Makin berasa pas akses web ilovelife, serius nih daftar asuransi sesederhana ini?

  9. Asuransi Flexi Hospital & Surgical Protection dari Astra Life dengan premi yang terjangkau dan coverage perawatan yang luas, bisa dijadikan pemilihan. Tapi seandainya masih di Jepang, apakah tetap membuka asuransi Flexi Hospital & Surgical Protection dari Astra Life?
    Mengingat manfaatnya memang harus diutamakan sih yaa..

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *