Sabtu pagi yang sejuk. Jam baru menunjukkan pukul 8 pagi. Kulihat banyak anak TK berlarian kesana kemari memenuhi tiap sudut lapangan alun-alun. Para orang tua nampak sibuk membawa tas bermotif robot atau princess serta keresek yang berisi sepatu. Ada juga yang rebahan. Nampaknya anak-anak itu lelah selepas berlari di lapangan alun-alun yang berlapis rumput sintesis.
Ini di Taman Alun-Alun Masjid Agung Jawa Barat. Kang Emil, begitu kami menyapa walikota kami, menyulap tempat ini dari gersang menjadi menyenangkan. Lapangan alun-alun kini berlapis rumput sintesis. Maka siapa saja yang hendak menginjak, haruslah melepaskan alas kaki. Selain itu, ada taman bunga dan fasilitas bermain anak. Ah, tempat ini benar-benar menyenangkan.

Pagi itu, aku datang ke Alun-Alun Bandung untuk liqo dengan sahabatku. Sebelum kulepas alas kaki, tetiba ada ibu tua yang mendekatiku.

Kereseknya, Neng?

Kuputuskan membeli keresek itu untuk wadah sandalku.

Berapa, Bu?

Ibu itu tersenyum lantas berkata ‘seikhlasnya’. Kuberikan uang pada ibu itu lantas kuinjak rumput sintesis itu. Lembut.

Ternyata, dua sahabatku telah menunggu. Sherly dan Rani. Keduanya tak datang sendiri. Sherly membawa anaknya yang berusia 5 bulan dan Rani membawa keponakannya yang masih TK.

Sheza, begitu nama anak Sherly, nampak begitu nyaman di pangkuan Uminya. Seperti biasa, Sheza selalu nampak cantik dengan hijab yang melekat di kepalanya. Ya, meski Shezza masih bayi, Sheza tak mau kalah dengan Uminya yang berhijab 🙂

Pagi itu, Sheza nampak anteng sekali dengan mainannya. Sheza sedang bermain boneka. Bonekanya bersuara, aku menerka itu adalah boneka rekam.

Ini Boneka Cerdas Hafizah, Teh.

Aku mengangguk. Suara gaduh di alun-alun membuatku tak dapat mendengar suara dari boneka cerdas itu.

Boneka ini hafal 30 juz Al-Qur’an, bisa bercerita, bisa bernyanyi, bisa berdo’a dan bisa menjawab salam serta berbicara dengan manusia.

Mendengarnya saja aku terkejut. Boneka kecil ini bisa ngaji? Bisa merespon ucapan manusia? Bisa mendongeng?

Iyakah?

Sherly tersenyum lalu mulai memperlihatkan tombol yang ada di belakang boneka. Dengan tombol itu, Sherly dapat memilih menu yang ada boneka. Mau mengaji atau bercerita? tinggal klik tombol tersebut. Boneka ini dapat dioperasikan via remote juga. Selain itu, Sherly memperagakan cara berbicara dengan boneka cerdas ini.

Assalaamu’alaikum. Coba lantunkan surat An-Naas ya…

Wa’alaikumsalam. Baik. Terimakasih. Saya akan membacakan Surat An-Naas: Qul a’uudzu birabbinnaas… Malikinnaas… Ilaahinnaas…

Hingga terlelap, Hafizah Sheza selalu memegang Hafizah Khadijah 🙂
Sungguh, aku dibuat senang dengan perkembangan teknologi sebagai metode pendidikan agama pada anak. Saat kutanyakan harga boneka ini, aku cukup terkejut saat mendengar jawaban Sherly. Namun setelah dijelaskan bahwa Sherly membeli 1 set Hafizah, juga manfaatnya yang melimpah, aku dapat memahaminya.
Oke! 😀

Dalam 1 set Hafiz Talking Doll, terdapat boneka Hafizah, Remote, Buku Cerdas dan Soleh, kabel data, buku manual dan kartu garansi. Maka pantas bila harganya cukup premium.

Keunggulan dari boneka Hafizah ini, yakni:

  1. Bisa mengaji 30 Juz Al-Qur’an.
  2. Bisa membaca doa.
  3. Mampu berinteraksi dengan manusia.
  4. Bercerita tentang kisah Nabi dan Sahabat.
  5. Bercerita tentang binatang.
  6. Bisa bernyanyi.
  7. Terdapat games interaktif.

Bagi pembuat boneka cerdas ini, Barakallah! Betapa ini adalah ide yang cemerlang. Kegemilangan teknologi bila dipadupadankan dengan kecintaan pada Islam akan membuat ide-ide yang hebat.

Jelas sudah. Jika saatnya tiba, aku akan membelikan anakku boneka cerdas ini. Tujuannya agar si anak memiliki permainan yang mengedukasi dan menemaninya dalam melantunkan ayat Al-Qur’an.
Kalau kamu?
~ Zahra Rabbiradlia ~

You might also enjoy:

8 Comments

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *