Seumur-umur jadi orang Bandung, rasanya baru sekali aku makan disini. Mih Kocok Mang Dadeng. Padahal, pamor mih kocok ini tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Banyak pelancong dari luar Jawa yang datang ke tempat ini untuk menikmati mih kocok legendaris Mang Dadeng.
Tunggu. Kenapa nulisnya ‘Mih’?
Hey Bung, ini tanah Sunda! Orang Sunda terbiasa menyelipkan huruf ‘h’ dalam kata-kata. Seperti teh, mah, silahkan dan lain sebagainya. Jadi jelas ya kenapa namanya Mih, bukannya Mie?
Siang tadi, mendadak temanku mengajak untuk makan siang di Mih Kocok Mang Dadeng. Aku segera mengiyakan karena sudah kangen makan mie kocok. Selain itu, aku punya niat untuk menulis tentang mie kocok legendaris ini. Sambil menyelam minum air, toh?
Ini siang dan seperti sudah ditebak, Mih Kocok Mang Dadeng ini langsung diserbu pengunjung. Dari mulai yang bermotor sepertiku, hingga pengunjung bermobil sport mewah. Tempat ini sungguh ramai, padahal ini hari Jumat. Aku tak bisa membayangkan bagaimana kondisinya di hari Sabtu dan Minggu.
Ada beragam pilihan menu di tempat ini. Ada mie kocok biasa, mie kocok spesial (plus sumsum), sop kaki biasa, sop kaki spesial, mih baso ceker dan mih yamin baso ceker. Aku memilih mih kocok spesial dengan setengah porsi. Itu saja sudah banyak lho, apalagi satu porsi.
mih kocok spesial, sumsum berwarna kuning. ini setengah porsi. Banyak ya?

Setelah puas menyantap mih kocok spesial dengan tingkat kepedasan yang mantap, aku mengintip dapur tempat ini. Sepertinya karyawan Mang Dadeng ini semua sadar kamera. Mulai deh ketiganya berpose. Setelah itu, ketiganya bertanya: nanti tulisannya terbit di koran apa teh? — Wahaha, Alhamdulillah didoakan. Sementara ini aku nulis tentang Mang Dadeng di blog Ijaah ya. 😀

Kepada salah satu karyawan, aku meminta untuk dipertemukan dengan Mang Dadeng. Aku ingin mengetahui sejarah tempat ini dan rahasia dibalik suksesnya mih kocok racikan beliau.
Kabita? = Tergoda?

Hanya perlu menunggu sebentar, akhirnya juragan mih kocok muncul dihadapanku. Melihat sosok Mang Dadeng pertama kali, aku langsung ingat dengan sosok Bob Sadino. Penampilan Mang Dadeng sangat sederhana dan apa adanya. Beliau hanya mengenakan kemeja kotak-kotak, celana pendek, kalung akik (?) sambil menghisap sebatang rokok.

Inilah Mang Dadeng. Pemilik Mih Kocok Mang Dadeng

Mang Dadeng telah menjalankan usaha mih kocok ini dari tahun 1958. Bayangkan itu! Dulu Mang Dadeng memulai usaha mih kocok dari gerobak sederhana. Baru pada tahun 1965, Mang Dadeng mendirikan tempat untuk usaha mih kocoknya. Jika sudah selama itu, kurang lebih 57 tahun usaha ini berdiri, kira-kira usia Mang Dadeng berapa?

Bersama Mang atau Aki Dadeng 🙂

Usia bapak mah gak jauh lah sama neng. Dua puluh tujuh!

Aku mengernyit. Tidak langsung percaya.

Tujuh puluh dua ya, Mang?

Tawa Mang Dadeng membuncah dan aku bisa melihat deretan giginya yang agak menguning karena rokok. Usia sudah kepala tujuh namun beliau masih nampak gagah dan sehat.

Hidup mah dinikmati aja Neng. Mau ada yang menipu usaha, gagal kerjasama, lepasin aja semua beban. Semua penyakit itu sumbernya dari pikiran.

Sangat setuju.

Saat ini ada dua outlet Mih Kocok Mang Dadeng. Satu di Jl. Banteng (depan Hotel Horison) dan satu lagi di Street Food Trans Studio Mall. Sebenarnya dulu outletnya ada banyak, namun karena satu sebab akhirnya outlet itu berguguran. Aku sempat bertanya tentang outlet Mie Kocok Mang Dadeng di Jl. Riau, ternyata outlet itu bukanlah cabang dari Mih Kocok Mang Dadeng yang asli. Jadi, soal rasa jelas berbeda.

Dalam sehari, outlet Mih Kocok Mang Dadeng bisa melayani ratusan pelanggan dengan omzet 15-20 juta per hari. Bayangkan! Semua itu didapat dengan usaha yang gigih dan konsisten selama berpuluh-puluh tahun. Cita rasa Mih Kocok Mang Dadeng yang khas, mampu mengambil hati banyak konsumen untuk kembali ke tempat ini. Bahkan kabarnya, penyanyi Syahrini selalu mampir ke Mih Kocok Mang Dadeng setiap kali datang ke Bandung.

Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan Mang Dadeng dan berbicara banyak hal. Tidak sulit bertemu karena beliau selalu ada di tempat ini. Jadi kalau ke Bandung, datanglah ke Mih Kocok Mang Dadeng yang begitu tersohor.

Selamat menikmati kuliner khas Bandung! 🙂

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *