Jah, kamu harus nonton Pay It Forward . . .  Seriusan, film ini kece pake banget!

Berpilin. Berputar. Aku tak ingat kapan ucapan itu kudengar. Aku bahkan tak ingat siapa yang memberi saran padaku untuk menonton film itu. Ucapan itu kudengar kembali saat menatap deretan film di VOA Garuda Indonesia.

Pesan moral dari film itu sungguh menggugah, Jah. Coba bayangin yah. Trevor, tokoh utama di film ini, membuat sebuah aksi mencengangkan untuk mengubah dunia. Ia membuat aksi yang dinamakan ‘Pay It Forward’. Jadi rumusnya gini: Setiap orang diminta memberi kebaikan secara utuh kepada 3 orang lain, kemudian kebaikan itu diteruskan dengan pola yang sama. Dan taraaa… terbentuklah pohon kebaikan yang menjangkau banyak orang. Spektakuler!

Spektakuler! Aku sungguh sangat menyukai kinerja kotak ilmu alam bawah sadar. Ia dengan cerdiknya akan membukakan ingatan lama pada saat ada pencetusnya. Sudah lama sekali ada seorang kawan yang menasihati agar aku menonton Pay It Forward. Sebuah nasihat yang sudah lama tak kuingat. Ia dengan ajaibnya muncul tiba-tiba hanya karena mataku membaca rangkaian 3 huruf : Pay It Forward.

Tentu saja tanpa berpikir panjang, kuputuskan untuk menonton Pay It Forward dalam perjalanan ini.

Jujur, selama menonton film ini aku terganggu dengan gaya berbusana ibunda Trevor. Barangkali memang disengaja untuk tampil seksi sedemikian rupa, supaya menyelaraskan dengan kehidupan dunia malam sang ibunda. Belum lagi dengan adegan romantisme nya. Duh!

Sudah barang tentu adegan semacam itu ada. Ini film Hollywood, Bung! Meski film ini menceritakan tentang ide cemerlang seorang anak kecil untuk mengubah dunia, -yang mana sejatinya bisa menginspirasi anak kecil lainnya- namun sebaiknya Pay It Forward ini ditonton oleh mereka yang usianya lebih dari 18 tahun.

Seperti yang sudah disinggung di atas, Trevor memiliki ide cemerlang untuk mengubah dunia. Ia menggambarkan, jika saja 1 orang membantu 3 orang, untuk seterusnya 3 orang itu berbuat baik pada 3 orang lainnya, maka bumi ini akan dipenuhi orang-orang baik. Bagi yang belum menonton film ini, bayangkan saja pola Pay It Forward ini seperti bagan multi level marketing.

Kebaikan yang diteruskan. Adakah aku sudah berbuat kebaikan yang telah mengubah hidup seseorang?

Aku tak tahu. Namun satu hal yang pasti, agama telah mengajarkanku dan kita semua untuk berbuat baik. Pada siapapun itu.

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *