Celoteh tetua itu benar, bahwa jika sudah menikah, urusan perut menjadi hal utama. Laman instagramku kini penuh dengan resep dari akun yang kuikuti. Cantik dan sedap semua, buatku ingin bisa membuatnya. Melihat itu gairah memasak melonjak, ingin sekali pandai meramu masakan seperti itu untuk suami dan anak-anakku.
Ya, bisa dibilang menikah adalah faktor utama hingga akhirnya aku menemukan pleasure di dapur. Ada kepuasan yang menyeruak saat hasil cooking atau baking-ku ternyata enak. Meski tak selalu seperti itu, masak itu telah jadi candu.

Seiring berjalannya waktu, mood memasakku terganggu oleh ketidakrapihan dapur seperti susunan perabot tak karuan, bumbu dapur yang sudah busuk, sayur terlanjur layu, dan daging yang belum jua dicuci. Belum lagi kekacauan ini membuatku bingung mencari bahan masakan, terlebih sekarang aku mempunyai bayi. Pencarian bahan itu membutuhkan waktu, sedang diri ini diburu waktu untuk tak berlama-lama di dapur.


Terus, harus gimana dong?



Perjalananku di dunia maya telah membawaku pada satu solusi praktis bernama Foodprep atau Food Preparation. Foodprep adalah salah satu teknik menyiapkan makanan dalam jumlah banyak untuk beberapa hari. Melihat foto foodprep di IG saja sudah sebegitu mengasyikan buatku. Bayangkan saja, wadahnya tersusun rapi, penuh warna dan instagramable. Aha, ini akan segera kuterapkan!

Namun ternyata penyelaman informasi terkait foodprep ini belum cukup greget. Maka syukur alhamdulillah saat beberapa waktu yang lalu KIMI mengadakan kulwap mengenai foodprep, aku sangat antusias untuk menyimaknya.

Pemateri kulwap foodprep ini adalah Wontyzza Rezkiyana yang merupakan seorang SAHM (stay at home mother) dengan tiga anak. Tiga anak? WOW! Mendengar ini, aku segera meluncur ke akun instagram mba Wonty dan seketika dibuat tercengang dengan kepandaiannya sebagai ibu. Tiga anak, jago masak, baking, dan punya ide kreatif bermain bersama anak.

Lalu, kok bisa sih Mba Wonty itu sepandai itu mengorganisir waktunya?

Salah satu jawabannya adalah si Foodprep ini. Menurutnya, memiliki tiga anak bukan menjadi alasan untuk melulu beli makan di luar. Dengan metode foodprep ini, aktivitasnya sebagai ibu sangatlah terbantu sebab :

  • Mood memasak jadi lebih terjaga karena kulkas rapi, ikan sudah tidak bau amis, sayur sudah bersih, bumbu tinggal disendok.
  • Memasak jadi jauh lebih hemat waktu. Jika biasanya butuh waktu 2 jam, bisa dipangkas menjadi 30 menit atau kurang.
  • Selalu ada masakan di rumah.
  • Lebih sehat dan hemat. Dalam sekali belanja, semua bahan terpakai semua. Belanja pun sesuai keperluan dan dalam jumlah banyak sehingga jauh lebih irit.
Mau mulai coba Foodprep sekarang?

Catat dulu menu masakan untuk 3 hari, 5 hari, atau sesuai keinginan. Setelah itu, tuliskan bahan apa saja yang diperlukan sehingga saat pergi ke pasar kita sudah punya panduannya, juga meminimalisir supaya tidak lirik kanan kiri.

Foodprep akan membuat kita repot di awal, namun ini akan memangkas waktu memasak hingga beberapa menit. Untuk ibu-ibu teknik ini membantu sekali, baik ibu bekerja atau SAHM tanpa ART sepertiku.

Lalu, bagaimana cara Mba Wonty menerapkan teknik Foodprep? Berikut adalah rinciannya :

  • Protein hewani mentah (ayam, ikan, udang, cumi, dll). Setelah dicuci, tiriskan, masukkan ke wadah lalu langsung masuk freezer. (Note : daging merah seperti sapi dan kambing jangan dicuci dulu kalau tidak langsung diolah, langsung masukkan saja ke wadah lalu dibekukan).
  • Protein hewani matang (ayam ungkep, daging semur, udang tumis). Setelah dimasak, dinginkan, lalu masukkan ke wadah dan disimpan di chiller (bagian bawah).
  • Sayur. Potong-potong, lalu cuci bersih dan tiriskan. Setelah kering, masukkan ke wadah lalu simpan di chiller (bagian bawah). Sayuran seperti wortel, brokoli, kangkung, bayam bisa bertahan sampai seminggu dalam keadaan sudah dicuci dan diiris. Ada beberapa orang yang memakai tisu dapur/kain dalam wadah supaya tidak lembab. Khusus kentang dan toge, setelah dicuci dan dipotong, masukkan ke dalam wadah berisi air. Selain itu terong dibiarkan utuh saja setelah dicuci, lalu dibungkus dengan clingwrap.
  • Bumbu dasar. Siapkan bahan bumbu dasar merah, putih dan kuning. Blender/ulek kemudian tumis sampai matang, dinginkan, lalu masukkan ke wadah. Bumbu dasar ini bisa bertahan hingga +/- 1 bulan. Sehingga saat akan memasak, kita tinggal memasukan bumbu (tidak perlu kupas dan ulek bawang dan lainnya). Nah, mba Wonty berbagi resep bumbu dasar yang praktis. Tipsnya adalah masak sampai benar-benar matang (tidak ada bau langu dari bawang dan cabe yang belum matang) dan tumis dengan minyak yang banyak (sebagai pengawet).
  • Santan mentah (baru diperas) masuk freezer jika tidak akan langsung dimasak. Santan matang (berupa sayur dll) simpan di chiller.
  • Kaldu. Setelah kaldu selesai dibuat, dinginkan, lalu masukkan ke wadah plastik atau plastik ziplock yang food grade (dibagi misal per 250 ml shg tidak perlu memanaskan semua kaldu). Atau bisa juga dimasukkan ke wadah es batu untuk meminimalisir penggunaan plastik, ini juga membantu sekali dalam pembuatan MPASI.
Hal penting lain dari Foodprep ini adalah wadah. Pilihlah wadah yang ada logo sendok garpu dan kode segitiga PP5 (bisa dipakai berulang). Pilih juga yang tahan di freezer dan microwave. Harganya beragam, aku sendiri sudah punya dan harga per wadahnya adalah 8 ribu rupiah. Tapi perlu diingat, jangan dulu beli wadah baru ya kalau ada banyak wadah di rumah.
Terpana tapi merasa bingung?
Hee, aku pun begitu.
Solusinya adalah mulai saja dulu, learning by doing. Karena jika tidak begitu, kita akan merasa bingung. Nah di bawah ini ada beberapa tips dari Mba Wonty untuk si pemula yang baru akan memulai Foodprep :

  1. Mulai siapkan wadah yang ada di rumah, mau itu Tupperware atau wadah plastik bekas jajan di luar. Jika kurang, baru beli. Ada banyak online shop yang menjualnya, punyaku merk Frenzy.
  2. Tentukan menu masakan, kemudian buat daftar belanja. Ini dibuat supaya kita fokus pada bahan yang diperlukan.
  3. Ingat, masukkan sayur ke dalam wadah harus dalam keadaan kering (tiriskan beberapa saat dan atau dilap) supaya tidak cepat busuk.
  4. Disiplin, jangan malas di awal karena merasa ribet. Percayalah, setelah badai datang, terbitlah santai.
  5. Scrolling feed IG dengan hashtag foodprep, belajar dan aplikasikan.
  6. Tanya orang atau Mbah Google.
Setelah menyelami materi Foodprep ini, pesan penting yang aku dapat adalah perencanaan adalah penting, belanja dan masak seperlunya (sesuai kondisi ekonomi dan keluarga). Dan apa yang aku rasakan setelah menerapkan Foodprep ini adalah suasana memasak menjadi lebih indah dan membuat semakin candu. Bagaimana tidak? Kulkas tampak rapi, dapur menjadi resik dan tak perlu repot kupas, cuci dan potong bahan masakan. Selain itu waktuku di dapur menjadi lebih ringkas sebab ada buah hati yang minta ditemani selalu.
Coba yuk Foodprep ini. Insya Allah mengasyikan.

Aku sudah coba, kamu kapan? 🙂

***
Source                  : Kulwap KIMI
Photo credit        : @wontyzza
~zahra rabbiradlia~

You might also enjoy:

22 Comments

  1. Mpo suka ungkep ayam buat puasa sunah, lumayan hemat waktu, apalagi bangunnya kesiangan, jadi tinggal makan aja. ayam ungkep khan sudah matang

  2. Mba, beberapa waktu lalu aku sempat lihat soal food prep ini di twitter, seleraaa bener pengen nyobain. Tapi eh tapi karena kebanyakan bingung, akhirnya gak mulai-mulai. wkwk. Baca tulisan mba, jadi lumayan banyak paham. Dan pengen mulai food prep ini mba. Mupeng sama cerita orang-orang yg katanya bisa hemat berjuta-juta sebulan karena konsisten foodprep. Gak sering2 lagi jajan di luar deh 😀

  3. Sama² mba 🙂

    Iya aku pun gt too much information jd ga mulai² wkwk. Klo mo lbh hemat lg pk meal prep mba. Jd masak sekalius trus smpan di freezer hee

  4. Wuih, keren. Cakep, bersih, dan rapi ya. Huhuhu, aku kudu belajar nih. Secara, aku mah tipe orang dadakan. Masak aja langsung Srengseng, gak pake rencana. 😀

  5. Aku maju mundur cantik, lagi rajin siapin food prep trus nanti menurun lagi. Padahal bantu banget buat masak praktis. Gara-gara ga konsisten, eh banyak jajan lagi di luar.

    Jadi semangat lagi ntar abis belanja bulanan dimulai lagi. Hehe

    Makasih sharingnya, Teh.

  6. Zahraaaa, kayaknya asyik juga yah kalo pake sistem gini. Sejujurnya setiap kali masak tuh yang paling males ngupas sama ngiris.

    Masaknya sendiri mah tinggal cemplung dan tumis doang sih yah. Berarti ngupas dan ngirisnya sekalian capek dan kotor aja yah hehehe.

    Ntar cobain ah :))

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *