Lombok Sumbawa World Travel Writers Gathering adalah langkah konkrit yang dilakukan oleh BPPD NTB (Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat) untuk mempromosikan pariwisata NTB sehingga tercapainya tujuan peningkatan kunjungan wisata ke Nusa Tenggara Barat.

 ***
Mataku menyipit, terbangun dari lelapnya tidur dalam bis yang membawa kami kembali ke Mataram. Keceriaan siang tadi di air terjun Tiu Kelep nyatanya mampu membuat tidurku sangat nyenyak, bahkan dalam kondisi kaos, rok dan jilbab yang basah kuyup.
Pemandangan di luar sepenuhnya gelap. Malam telah tiba dan aku begitu mendamba kucuran air hangat dan kasur yang empuk. Tapi sebelum itu semua kulakukan, aku harus makan malam. Dan saat dikatakan bis ini melaju ke restoran ayam taliwang, cacing di perutku girang bukan kepalang.
Adalah Restoran Ayam Taliwang H. Moerad, tempat kami bersantap malam. Tak hanya menyoal mengisi perut, rupanya pihak restoran telah menyiapkan tempat khusus bagi kami untuk mengikuti demo masak ayam taliwang. Selain itu, setelah santap malam akan ada sesi presentasi dari BPPD NTB. Ya, ini adalah malam ramah tamah BPPD NTB dengan para blogger yang turut serta dalam World Travel Writers Gathering.

H. Moerad, pelopor Ayam Taliwang di Indonesia

Pak Taufan Rahmadi menyambut kami dengan gembira. Senyumnya yang selalu mengembang membuatku merasa nyaman berada disini. Rasa lelah yang tadi kurasa, nampaknya telah menguap begitu saja. Aku suka berada disini.Pak Taufan adalah ketua BPPD NTB atau Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat. Beliau juga merupakan suami dari cucu H. Moerad, sang pelopor ayam taliwang. Ibu mertuanya, Hj. Sovia Moerad adalah generasi penerus restoran ini. Disebutkan bahwa nama taliwang diambil dari nama daerah di Lombok yaitu Karang Taliwang. Disanalah untuk pertama kalinya H.Moerad dan istrinya Salmah mulai memperkenalkan ayam taliwang.

Meski menjadi pelopor ayam taliwang, hal ini tak lantas membuat H. Moerad mematenkan masakannya. Beliau beranggapan bahwa dengan mematenkan ayam taliwang, pintu rezeki orang lain akan tertutup. Orang lain boleh saja menggunakan nama yang sama. Namun jelas, dari cita rasa masakan, ayam taliwang H. Moerad ini berbeda dibandingkan yang lain.

Demo Masak Ayam Taliwang

Melihat secara langsung cara memasak ayam taliwang dari keturunan ‘sang pelopor’ adalah pengalaman yang langka. Ditemani putrinya yang cantik, Hj. Sovia mulai mempraktekan cara memasak ayam taliwang, plecing kangkung dan beberok terong.

Hj. Sovia dan Ny. Taufan

Bahan masakan telah ditempatkan dengan rapi di atas meja. Ada ayam kampung (muda), terong, kangkung Lombok (tangkainya tebal), bumbu pelalah (pedas), bumbu plecing kangkung dan bumbu beberok terong. Ciri khas masakan Lombok adalah rasanya yang pedas, maka cabe merah dan cabe lombok menjadi bahan yang wajib. Jika hendak memasak sendiri, ada baiknya menggunakan terasi asli Lombok agar rasanya lebih nikmat.

ayam taliwang, plecing kangkung dan beberok terong

Jika ingin menikmati ayam taliwang perdana di Lombok atau bahkan di Indonesia, datanglah ke Rumah Makan Ayam Taliwang H. Moerad. Tentang harga, Hj. Sovia tidak mematok harga pas kepada setiap pengunjungnya. Bila ada konsumen yang tidak membawa uang cukup, beliau tetap menerimanya. Hal ini beliau lakukan atas dasar pesan sang ayah: dalam membuka restoran, tidak boleh mengharapkan untung besar, yang penting bisa membuat orang dapat makan dan merasa puas.

Video Promosi Pariwisata NTB dan Film Holiday is Lombok Sumbawa

Selepas santap malam, Pak Taufan memperlihatkan pada kami video promosi pariwisata NTB  yang berjudul Let’s GO to Lombok and Sumbawa. Ada rasa kagum dan bangga saat menyaksikan video tersebut. Betapa NTB itu indah, memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah.

Tak hanya di Youtube, West Nusa Tenggara Regional Tourism Promotion Board ini dapat kita saksikan di Audio and Video On Demand (AVOD) maskapai Garuda Indonesia. Aku melihat video tersebut pada saat pesawat baru saja landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akhir Januari lalu. Menyaksikan video pariwisata NTB dapat dengan sukses menumbuhkan rasa cintaku pada Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, Pak Taufan memperlihatkan pada kami trailer dari film Jangan Ke Lombok Nanti Gak Mau Pulang yang disutradarai oleh putera daerah Lombok. Film ini menceritakan kisah persahabatan yang berkelana di Lombok dan Sumbawa.

Acara ditutup dengan sesi testimoni dari para blogger. Ada Rayyan dari Malaysia, Tui dari Australia, Yong Jingyi dari Singapura, Yudasmoro, Barry Kusuma, Tekno Bolang, aku, Rifqy, Lulu, Adi Nugraha, Adi Wiratmo dan peserta WTW Gathering lainnya.

Ada hal lucu nan menggelitik. Pada saat menyampaikan testimoni, dikatakan bahwa aku berasal dari Bangkok. Praktis wajahku melongo tanda tak mengerti. Rupanya Bangkok adalah akronim dari Bandung Kota Kembang. Aku dan yang lainnya tertawa, hey aku baru tahu akronim itu!

Keseriusan pihak BPPD NTB dalam peningkatan promosi wisata NTB patut diacungi jempol. Aku sangat berterimakasih kepada BPPD NTB yang telah memberikan kesempatan baik ini padaku. Semoga dengan segala keindahan yang dimiliki NTB ditambah dengan keseriusan pemerintah dalam hal pariwisata, kunjungan wisatawan ke Lombok semakin meningkat.

Aku cinta Lombok dan ingin terus kembali ke Lombok. Aku juga cinta Sumbawa, meski kaki ini belum pernah berpijak di tanahnya. Karena segala hal yang kudengar tentang engkau, sudah cukup membuatku jatuh cinta.

Ya, aku cinta Lombok dan Sumbawa.

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *