Berkarya dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400. Ubah Rintangan Jadi Kekuatan
26 September 2020. Seorang dokter saraf di RS Rosai Yokohama sedang berjibaku dengan waktu. Malam itu, ia harus segera memasukan cairan antitoksin pada pembuluh darah vena seorang pasien yang terkapar di ruang High Intensive Care Unit. Jika tidak, nyawa pasien itu bisa melayang sewaktu-waktu.
Pemeriksaan intensif menunjukkan, sang pasien terpapar racun mematikan yang dihasilkan Clostridium botulinum. Penyakit langka yang disebut botulisme itu, menyebabkan kelumpuhan otot di sekujur tubuhnya. Bila selamat, perlu waktu berbulan-bulan bagi penyintas botulisme untuk dinyatakan sembuh total. Pasien itu pada akhirnya menghabiskan waktu selama 31 hari di rumah sakit untuk proses pengobatan dan rehabilitasi, yang dilanjutkan dengan rawat jalan satu bulan setelahnya.
Saat berada di rumah sakit, ada banyak sekali rasa di hati yang membuatnya ingin terus menulis sebagai jalan healing terbaik. Hanya saja, proses gubah karya yang ia lakukan ini diwarnai beberapa hambatan. Selain berupa kemampuan ototnya yang belum sempurna, laptop yang ia punya pun tidak cukup powerful untuk menunjang kebutuhannya selama masa pemulihan.
“Orang yang sepertiku ada banyak. Semoga kelak ada satu perangkat yang bisa memenuhi semangat juang di masa serba terbatas seperti ini,” tulis pasien itu dalam diary-nya.
Tanpa pasien itu sadari, rupanya perangkat penyelamat itu nyata ada. Itulah ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, teman setia mereka yang dikaruniai keterbatasan.
Hidup Pasca Botulisme:
Berkarya dengan Keterbatasan yang Ada
Kalian tahu, pasien botulisme itu adalah aku.
Belum genap usia 29 tahun kala itu, seluruh otot dalam tubuhku melemah persis seperti orang lumpuh. Botulisme bahkan menyerang otot pernapasan yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawaku. Untung saja kala itu aku segera menerima pertolongan medis, sehingga racun mematikan yang merambat di pembuluh darahku bisa segera dilumpuhkan.
Hanya saja, hidup pasca botulisme ternyata cukup menyeramkan juga. Racun yang telah melumpuhkan ototku, rupanya tak bisa dinetralisir oleh infusi botulinum antitoxin yang harganya selangit itu. Perlu ada serangkaian pengobatan dan rehabilitasi yang kutempuh agar kinerja otot dan sarafku kembali normal. Hal-hal inilah yang menjadikanku harus dirawat di rumah sakit selama satu bulan lamanya.
Baiklah. Aku tahu gambar di samping ini sedikit menyeramkan. Akan tetapi inilah wajahku selama beberapa minggu menderita botulisme. Aku kehilangan rupa wajah, yang disebut jelita oleh kedua orang tua dan suamiku. Kala itu wajahku tampak kaku, tak bisa mengernyit, memonyongkan bibir, atau bahkan tersenyum. Kelopak mataku terkulai dan pandanganku buram. Selain itu suaraku parau dan harus dibantu selang NGT untuk makan dan minum karena tenggorokanku kehilangan fungsi menelan.
Hal yang lebih menyeramkan lagi, aku tak bisa mengangkat lengan atau menggenggam sesuatu dengan baik. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah diam dan berdoa. Akan tetapi aku bosan seperti ini terus. Meski fungsi otot di seluruh tubuhku lemah, tapi semangat dalam diriku terus menyala. Aku ingin melakukan sesuatu, walaupun itu serba terbatas.
“Baba, mama bosan tergeletak tak berdaya seperti ini terus. Boleh bawakan Mama laptop, buku, dan pulpen untuk menulis?” ucapku perlahan melalui sambungan telepon rumah sakit.
Aku pikir menulis dapat meringankan beban hati dan memulihkan fungsi otot lengan dengan cepat. Maka itu kupintakan semua saranaku untuk menulis pada lelaki yang kucinta. Dari seberang sana, suami menyambut baik keinginanku dan memenuhi semua permintaan, kecuali untuk satu hal.
“Laptop? Hm, bukannya laptop Mama berat, ya? Tangan Mama kan masih lemah, lagipula pandangan Mama buram. Gimana kalau nanti sinar laptop malah membuat pemulihan mata semakin terhambat. Gak usah dibawain laptop gak apa-apa, kan?” jawab suamiku.
Betul juga. Laptop yang sudah bertahun-tahun menemani proses gubah karya itu sangat berat. Dua kilogram bobotnya. Di masa pemulihan pasca botulisme ini, rasanya laptop itu bukan teman yang tepat untuk menemaniku berkarya.
Dengan hanya bermodalkan kertas dan pena, kucoba untuk menulis dengan segala keterbatasan yang ada. Meski pandangan buram dan hasil tulisanku persis seperti ceker ayam, aku merasa lega. Seluruh rasa kutumpahkan dalam catatan diary itu. Sedih, senang, syukur, semuanya kuikat dengan tulisan. Aku pikir jika usiaku tak panjang, setidaknya aku bisa meninggalkan sesuatu untuk suami, anak-anak, dan orang tuaku.
Tiga minggu berlalu, aku mulai bisa melihat layar ponsel dengan jelas dan membaca seluruh pesan dan email yang masuk. Seketika aku kaget dan sadar bahwa masa tutorial online perkuliahan di Universitas Terbuka sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Sebagai mahasiswa, tentu saja aku dibuat kalang kabut dengan kenyataan ini. Aku masih harus melalui sepuluh hari lagi di rumah sakit. Lalu bagaimana dengan tutorial online ini?
Lantas kuputuskan untuk menggunakan laptop dan meminta suami untuk membawakannya. Hanya saja, lagi-lagi suami menolak permintaanku. Selain karena berat dan tak ramah pada mata, laptop jadulku itu memiliki prosesor yang tak lagi optimal.
Ah, andai saja saat itu laptopku berubah jadi laptop yang gahar, aku takkan mengalami kesulitan seperti ini. Di masa pemulihan pasca sakit, tentu saja seorang penyintas membutuhkan sarana dan prasarana yang memudahkan bagi mereka untuk berkarya. Bagiku, sarana itu berupa laptop yang mampu menemaniku terus berkarya di masa-masa sulit.
Laptop yang Menunjang
Kreativitas Bagi Para Penyintas
Penyintas artinya orang yang mampu bertahan hidup. Kata penyintas bisa disematkan bersamaan dengan nama penyakit, bentuk kekerasan fisik/mental, bencana alam, atau sesuatu yang membahayakan. Aku adalah seorang penyintas botulisme, sedangkan yang lain bisa saja penyintas COVID-19 atau penyintas kekerasan seksual, misalnya. Apapun jenisnya, kehidupan seorang penyintas selalu melahirkan trauma atau tantangan hidup yang baru.
Dalam kisahku, aku mengalami kesulitan ketika akan memulai lagi untuk berkarya. Perlu waktu berbulan-bulan hingga akhirnya aku merasa siap duduk manis di depan laptop dan berperang melawan segala kompleksitas-nya dari mulai mesin laptop yang panas dan tiba-tiba mati, pegalnya tangan karena desainnya yang tidak ergonomis, sampai perihnya mataku akibat terlalu lama di depan laptop. Hasilnya, aku baru bisa menulis artikel di blog tentang botulisme sekitar 3 bulan pasca dinyatakan sembuh, dan menerbitkan novel indie tentang botulisme setahun setelahnya.
Selepas menerbitkan novel tentang botulisme, aku mendapatkan banyak tawaran webinar di beberapa komunitas di Jepang. Dengan menggunakan laptop lamaku, tampilan video conference itu berhasil menampilkan wajahku dengan amat redup. Malu rasanya bahwa sebagai narasumber, aku tidak mampu menyajikan tampilan yang mengesankan bagi peserta yang hadir. Apalagi suara anak-anakku terdengar jelas di belakang layar, sehingga beberapa peserta sampai mengatakan, “Mba Zahra anak-anaknya lucu sekali…”. Padahal di hati rasanya ingin tenggelam saja. Duh, kapan aku punya laptop yang bagus, ya!
Bagi seorang penyintas yang suka menulis sepertiku, ada beberapa tantangan yang biasa dihadapi ketika proses gubah karya. Selain aspek mental dan fisik yang belum prima, performa laptop sebagai sarana menulis juga bisa jadi kendala. Adapun hambatan yang biasa dihadapi seorang penulis pasca sakit adalah:
Kondisi fisik belum prima
Seorang penyintas memerlukan waktu adaptasi lebih lama agar siap menulis kembali. Maka itu, diperlukan kualitas laptop dengan prosesor dan kekuatan baterai yang mumpuni agar kendala teknis seperti laptop mati/baterai lemah tidak menghambat proses menulis.
Sensitivitas terhadap cahaya
Kembali beraktivitas setelah bed rest selama beberapa hari/minggu menjadi tantangan tersendiri, terlebih untuk kesehatan mata. Oleh karenanya seorang yang baru sembuh dari sakit memerlukan laptop yang menunjang kesehatan mata.
Cepat lelah melakukan aktivitas tertentu
Baik itu duduk atau berdiri terlalu lama, seseorang yang sedang dalam masa recovery pasti akan merasa lelah ketika beraktivitas. Memiliki laptop dengan desain ergonomis menjadi keharusan agar proses menulis menjadi lebih menyenangkan.
Belum bisa membawa beban terlalu banyak
Bagi penyintas penyakit saraf dan otot sepertiku, membawa beban terlalu berat akan sangat menyulitkan. Memiliki laptop dengan dimensi tipis dan ringan amat sangat membantu sebab meringankan kerja otot pasca sakit.
Memang pada akhirnya aku bisa melewati semua tantangan dengan baik hingga akhirnya karyaku rampung. Hanya saja, aku tetap berandai-andai memiliki laptop yang lebih gahar sehingga proses gubah karya menjadi lebih ringan. Aku sudah menyampaikan permintaan ini pada suamiku. Akan tetapi kami masih mencari-cari tipe laptop yang memang sesuai dengan kebutuhan kami. Alhasil ketika berselancar di internet, aku menemukan artikel di blog Travelerien tentang peluncuran laptop terbaru dari ASUS, yakni Vivobook Pro 14 OLED (M3400).
Aha! Ini dia yang kami cari.
Everyday laptop yang powerful dengan layar ASUS OLED dan prosesor mumpuni yang dibanderol harga terjangkau! Seluruh fiturnya, bahkan bisa meng-cover seluruh tantangan yang biasa dihadapi penyintas sebuah penyakit sepertiku. Dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 yang gahar, tahan lama, sekaligus stylish, siapa saja bisa mengubah rintangan jadi kekuatan untuk berkreasi tanpa batas!
ASUS Vivobook Pro 14
OLED M3400
Ubah Rintangan Jadi Kekuatan
Jelas dan penuh semangat. Inilah ASUS Vivobook Pro 14 OLED yang menunjang seluruh aktivitas multitasking dengan lebih optimal. ASUS membaca banyak pengguna dari berbagai kalangan yang merasa tidak tercukupi kebutuhannya dengan menggunakan laptop entry level dengan kemampuan dasar. Maka itulah Vivobook Pro 14 OLED hadir sekaligus menjadikannya laptop daily driver paling bertenaga di kelasnya.
Dibekali dengan Prosesor Mobile AMD Ryzen™ 7 5800H terbaru dan layar NanoEdge 2,8K OLED 14-inci, kamu bisa menggubah karya apapun hingga mencapai titik maksimal. Sistem pendingin IceCool Plus terbaru memungkinkan laptop tetap dingin walau performanya digeber sekalipun. Dipoles dengan pilihan warna Cosmos Blue dan Solar Silver, menjadikan Vivobook Pro 14 OLED pilihan tepat bagi semua kalangan. Desainnya yang ergonomis dengan kualitas audio paling mutakhir, menjadikan kamu bisa terbenam dalam aktivitas tanpa batas bersama Vivobook Pro 14 OLED.
Jelas sudah. Meski hidupmu serba terbatas, laptop keluaran ASUS ini bisa jadi jalan bagimu untuk mengubah rintangan jadi kekuatan. Apa sajakah kelebihan Vivobook Pro 14 OLED sehingga layak digunakan untuk para penyintas penyakit sepertiku?
Yuk, mari kita kupas bersama!
Performa Gahar dan Tahan Lama.
Hambatan Apapun Terasa Ringan
dengan Vivobook Pro 14 OLED
Hambatan yang dialami seorang penyintas dalam aktivitasnya ketika berkarya, mampu di-cover dengan baik oleh Vivobook Pro 14 OLED karena performa yang gahar dan tahan lama. Bayangkan, laptop ini hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.
Laptop ini dibekali dengan aplikasi Windows 11 dan Office 2019 original. Bila ingin memaksimalkan performa laptop semakin gesit dan responsif ketika menggunakan Windows 11, pengguna dapat beralih ke mode performance yang akan membuat prosesor bekerja dengan TDP di 45 watt.
Selain itu, berdasarkan pengujian yang dilakukan PCMark 10 Modern Office, baterai Lithium-ion 3-cell berkapasitas 50WHrs yang terbenam di dalamnya mampu membuat laptop bertahan hingga 8 jam lebih (dalam simulasi penggunaan aplikasi office, multimedia, dan web secara bersamaan dan non stop).
Untuk penyimpanan, ASUS menggunakan memori 16GB dan storage berbasis M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD berkapasitas 512GB. Jadi kamu bisa bekerja, bermain, dan berkreasi sebebas apapun dan menyimpannya dengan sangat baik dalam laptop ini.
Performa yang maksimal takkan berarti jika laptop menjadi cepat panas dan membuat pengguna merasa tak nyaman. Untuk itulah ASUS membekali Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dengan system pendingin IceCool Plus terbaru yang ditenagai oleh dua kipas khusus berbahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP) sehingga dapat hadir dengan 86 bilah di setiap kipasnya. Kalian tahu, sistem pendingin ini mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik dan memastikan laptop ini dapat selalu bekerja secara optimal.
Jadi, dengan menggunakan Vivobook Pro 14 OLED (M3400), mari ucapkan selamat tinggal pada laptop yang panas, serta baterai dan mesin yang lemah. Dengan begini, hambatan ketika berkarya dalam bentuk apapun akan terasa ringan, bukan?
Dengan ASUS OLED,
Mata Terlindungi dengan Optimal
Pernah merasakan tidak mampu melihat dengan baik, kehadiran fitur ASUS OLED dalam laptop ini menjadi primadona tersendiri bagiku. Bayangkan saja, dengan fitur Eye Care yang terbenam dalam ASUS OLED, paparan radiasi cahaya biru yang berbahaya dapat dikurangi hingga 70% sehingga mata takkan merasa lelah. Dengan begini, ASUS OLED dapat mencegah kerusakan mata dalam jangka waktu panjang dan membantu kualitas tidur lebih baik. Karena memiliki fitur yang terbukti menjaga kesehatan mata, ASUS OLED sudah mengantongi sertifikasi dari TUV Rheinland untuk teknologi anti-flicker dan low blue light. Laptop ini bahkan aman digunakan untuk anak-anak.
Layar Vivobook Pro 14 OLED hingga 2,8K OLED NanoEdge ini sangat terang — hingga 600 nits — dengan rasio layar 16:10 yang membuat ruang kerja semakin luas. Hal-hal ini, amat berpengaruh pada produktivitas pengguna. Fitur TrueBlack dalam ASUS OLED mampu mereproduksi warna hitam dengan sempurna, yang memungkinkan pengguna dapat menemukan detail baru dalam layar yang sebelumnya tidak pernah ditemukan dalam LCD biasa.
Layar ASUS OLED pun memiliki waktu respons 0,2 ms — tercepat dari semua laptop, dan 50x lebih cepat dari standar LCD yang memiliki response time antara 10 dan 25 ms. Fitur ini dapat memastikan perubahan warna akan berjalan mulus sehingga mata akan dimanjakan dengan pergerakan tampilan layar yang takkan buram sama sekali.
Kabar baiknya lagi, Vivobook Pro 14 OLED juga sudah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display sebab tingkat akurasi reproduksi warnanya yang optimal. Hal ini dikarenakan ASUS OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3 yang memiliki cakupan warna lebih luas dari sRGB yang dijadikan standar kebanyakan layar laptop.
Laptop ASUS OLED memastikan tampilan warna akurat sebab sudah dikalibrasi sejak awal dengan mempertahankan gamut warna DCI-P3 100% pada tingkat kecerahan tinggi dan rendah. Sementara pada laptop LCD standar, gamut warna berkurang secara dramatis pada tingkat kecerahan rendah. Sebagai contoh, pada tingkat kecerahan abu-abu 16 G, laptop LCD hanya memiliki gamut warna DCI-P3 11%, sedangkan laptop ASUS OLED mempertahankan gamut warna DCI-P3 100%.
Tahukah kamu jika DCI-P3 ini digunakan dalam industri perfilman karena mampu menampilkan detail film dengan sangat baik? Wah, ASUS memang tidak main-main dalam menyajikan pengalaman visualisasi terbaik, ya!
Body Tipis, Ringan, Stylish
dan Ergonomis. Ramah Bagi Mereka
yang Memiliki Kinerja Fisik Rendah
Kelumpuhan otot yang kurasakan ketika sakit, membuat proses rehabilitasi berjalan agak lama. Untuk itulah ketika ingin kembali berkarya, aku memerlukan laptop berbobot ringan, ringkas, dan ergonomis. Untung saja, Vivobook Pro 14 OLED M3400 ini memiliki bobot hanya 1,4 kg dengan ketebalan bodi hanya 18,9 mm sehingga pengguna dapat selalu produktif di mana saja dan kapan saja.
Dari segi tampilan, laptop ini menawarkan dua pilihan warna yang kekinian dan berjiwa muda, yakni Cosmos Blue dan Solar Silver. Logo ASUS 3D-nya pun unik dengan pola chevron anodized bertekstur yang buat pengguna merasa bahagia bahkan ketika baru melihat tampilan luarnya saja.
Tak hanya itu, laptop ini dibekali keyboard ASUS ErgoSense yang hadir dengan jarak tombol 1.35 mm, kedalaman tekan, touchpad yang lebih luas, kokoh, serta stabilitas dan presisi yang membuat nyaman proses mengetik. Keyboard ASUS dilengkapi dengan lampu latar ukuran penuh (backlit keyboard) sehingga Vivobook Pro 14 OLED sangat cocok untuk bekerja di lingkungan dengan cahaya redup. Uniknya, keyboard ASUS ini memiliki tombol enter bergaris yang beda dibanding laptop lainnya. Desain ergonomis inilah yang menjadikan pengguna tetap nyaman berkarya dan berlama-lama bersama Vivobook Pro 14 OLED M3400.
Webcam, WiFi, dan Audio Mumpuni.
Buat Penyintas Siap Kembali
ke Panggung Karya
Ketika mengetahui bahwa Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini dibekali HD webcam, aku semakin yakin bahwa permasalahan ketika video conference yang kualami dengan laptop lamaku tidak akan terjadi. Tampilan wajahku akan terlihat cerah dan jelas sehingga bisa menampilkan persembahan terbaik bagi peserta conference.
Selain itu, Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dibekali sistem suara bersertifikasi Harman Kardon yang mampu memanjakan telinga. Ada pula sistem peredam suara berteknologi AI Noise Cancelling yang dapat mengisolasi suara bising di sekitar pengguna sehingga laptop ini selalu andal untuk online meeting dalam kondisi apapun, termasuk ketika ada suara anak-anak. Teknologi peredam suara ini terdiri dari fitur ClearVoice Mic dan Speaker yang dapat menyaring kebisingan sekitar, serta mode Multi-Presenter yang dapat menormalkan semua suara individu dari posisi berbeda untuk kualitas panggilan konferensi grup yang optimal.
Untuk konektivitas yang cepat, Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dilengkapi WiFi 6 (802.11 ax) yang memberi kecepatan jaringan super cepat untuk transfer file besar, game online yang responsif, dan obrolan video sangat lancar. Lalu ketika kita hendak mencari sumber WiFi terbaik, teknologi ASUS WiFi Master (SmartConnect) akan membuat pencarian sinyal WiFi terbaik dengan lebih mulus. Jika sudah begini, meeting online di mana pun akan terasa lebih mudah, bukan?
Aman dan Konektivitas Tanpa Batas
Tentang keamanan, pengguna dapat mengakses Vivobook Pro 14 OLED dengan sensor sidik jari yang disentuh pada tombol daya dan Windows Hello. Jadi selain aman, kita tidak perlu lagi mengetikkan kata sandi setiap saat. Vivobook Pro 14 OLED juga memiliki webcam shield yang dapat meluncur di atas webcam untuk privasi instan, melindungi pengguna dari pengintaian dan gangguan. Dengan fitur keamanan ini, privasi pengguna betul-betul terjaga.
Untuk konektivitas, Vivobook Pro 14 OLED dilengkapi dengan port I/O lengkap termasuk port USB 3.2 Gen 2 Type-A dan port USB 2.0, serta port HDMI dan MicroSD Card reader. Dengan begini, pengguna dapat dengan mudah menghubungkan gawai, periferal, layar, atau proyektor terbaru dengan mudah.
Spesifikasi Lengkap Vivobook Pro 14 OLED (M3400)
Main Spec. | Vivobook Pro 14 OLED (M3400) |
CPU | AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8-core/16-thread, 20MB cache, up to 4.4 GHz max boost) AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor (6-core/12-thread, 19MB cache, up to 4.2 GHz max boost) |
Operating System | Windows 11 Home |
Memory | 16GB DDR4 8GB DDR4 |
Storage | 512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD |
Display | 14-inch, 2.8K (2880 x 1800) 16:10, ASUS OLED, 90Hz 0.2ms, 600nits, DCI-P3 100%, Pantone Validated, VESA HDR True Black |
Graphics | AMD Radeon™ Graphics |
Input/Output | 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader |
Connectivity | Wi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5 |
Camera | 720p HD camera with privacy shutter |
Audio | Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified audio |
Battery | 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion |
Dimension | 31.58 x 22.63 x 1.89 ~ 1.92 cm |
Weight | 1.4 Kg |
Colors | Solar Silver, Cosmos Blue |
Price | Rp11.299.000 (Ryzen 5 / 8GB RAM / 512GB SSD) Rp11.799.000 (Ryzen 5 / 16GB RAM / 512GB SSD) Rp12.799.000 (Ryzen 7 / 16GB RAM / 512GB SSD) |
Warranty | 2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty |
Melihat seluruh fitur yang dimiliki Vivobook Pro 14 OLED, jelas sudah bahwa laptop ini memang tepat digunakan untuk aktivitas sehari-hari yang dinamis dan multitasking. Dari mulai belajar, bekerja, gaming, hiburan, hingga online meeting, semua bisa. Tak hanya sekedar mampu, performa gahar yang ditunjang dengan tampilan yang stylish tapi juga menyehatkan bagi pengguna, menjadikan Vivobook Pro 14 OLED cocok bagi penyintas sebuah penyakit yang memiliki keterbatasan gerak.
ASUS
Brand Notebook Terbaik di Indonesia
ASUS bukan hanya sekadar terbaik di Indonesia, tapi juga dunia. Majalah Fortune bahkan mencatat, ASUS masuk dalam daftar World’s Most Admired Companies tahun 2022. Barangkali di antara teman-teman ada yang bertanya, mengapa ASUS bisa seunggul itu?
Jawabannya terletak pada visi yang dimiliki ASUS untuk menjadi perusahaan teknologi terdepan dan paling inovatif di dunia. Visi inilah yang menjadi motor atas inovasi canggih yang menghasilkan perangkat cerdas terbaik yang dapat dinikmati semua lapisan pengguna. Sebagai bukti dari komitmen terhadap inovasi, desain, dan kualitas, ASUS telah mendapatkan 61.520 penghargaan internasional sejak tahun 2001.
Selain visi ASUS yang mendalam dan diakui secara internasional, ada beberapa hal lain yang menjadikan ASUS memang layak digunakan di setiap kalangan. Apa sajakah itu?
ASUS adalah Brand Motherboard No. 1 di Dunia
Tahukah kamu, 1 dari 3 komputer yang terjual di dunia saat ini menggunakan motherboard ASUS. Motherboard sendiri merupakan kunci kualitas dan keandalan suatu PC notebook. Sejak 1989, ASUS telah menjual lebih dari 500.000.000 motherboard, lho!
ASUS No. 1 dalam Kualitas & Pelayanan
The Wall Street Journal Asia memberikan penghargaan kepada ASUS sebagai perusahaan yang memiliki kualitas & pelayanan terbaik. Hal ini dikarenakan ASUS menjaga kesempurnaan dalam setiap produk dan secara konsisten meningkatkan kualitas, pelayanan, maupun inovasi.
ASUS adalah Perusahaan TI paling TOP di dunia
Fast Company, sebuah media publikasi yang selalu memantau perkembangan web dan industri teknologi dunia, menempatkan ASUS pada peringkat 10 dalam kategori Elektronik Konsumer sebagai Perusahaan paling Inovatif tahun 2010.
ASUS Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Demi menunjang ekonomi berkelanjutan, ASUS terus jadi industri terdepan dalam menghasilkan teknologi yang ramah lingkungan. ASUS bahkan jadi yang pertama di dunia dalam meraih Sertifikat EU Flower Eco untuk komputer desktop dan Sertifikat EuP untuk notebook.
ASUS Terpilih Sebagai TOP Brand Award 2021
Lagi, ASUS meraih penghargaan bergengsi Top Brand Award 2021 untuk kategori Laptop versi Frontier Consulting Group. Penghargaan ini diberikan kepada merek-merek terbaik pilihan konsumen, khususnya konsumen di sebelas kota-kota terbesar di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil survei Top Brand yang dilakukan oleh secara face to face pada konsumen, ASUS meraih 27,9% untuk Top Brand Index (TBI).
Lihat, adakah alasan lain yang dapat membuat kita tidak bisa jatuh cinta pada produk ASUS?
Rasanya tidak, ya! 🙂
Teruntuk teman-teman yang juga penyintas penyakit sepertiku, mari bangkit dan berkarya tanpa batas. Sekarang saatnya kita bangkit lagi di panggung karya, setelah melewati titik nadir di kehidupan.
Mari bangkit bersama dan jadikan rintangan seberat apapun, jadi kekuatan.
Bersama ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400), let’s experience the difference!
Sumber artikel:
– Press Release – ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)
– https://www.asus.com/id/Laptops/For-Home/Vivobook/Vivobook-Pro-14-OLED-M3400/
Olah Grafis di Canva oleh Zahra Rabbiradlia
45 Comments on Berkarya dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400. Ubah Rintangan Jadi Kekuatan
ASUS vivobook pro 14 inch ini tuh idaman banget sih, ukurannya pas banget buat di bawa2 🙂
semoga ada jalan rezeki ya mba 🙂
Ya Allah semoga selalu diberikan kesehatan kak. Vivobook OLED bikin betah nulis karena layarnya enak untuk dilihat dan gak bikin pusinh menurutku. Anakku lagi ngerengek nih minta beli laptop ini hehe
waah..keren banget ya ASUS yg satu ini.. spec dan fitur-fiturnya sangat kece!!
berharap semoga aku pun berjodoh memilikinya. aamiin..
aamiin 😉
Zahraaaa, semoga selalu dikuatkan dan diberikan kesehatan terus yaaaaah.
Tapi kalo sekarang mah kondisinya udah sehat dan kembali seperti semula kan yaaah?
Semoga tercapai keinginannya mendapatkan laptop impian supaya bisa berkarya lagi yaaah. Semangaat!
alhamdulillah teh, udah sehat sekarang 🙂
Botulisme itu bisa parah juga ya ternyata. Semoga terhindar selamanya dari botulisme, Mbak ...
Btw pengen juga punya Asus Vivobook Pro 14. Pasti banyak menolong ketika harus berada di luar rumah.
Thanks doanya mba mug... iya betul, laptop ini mudah dibawa kemana2
laptop yang keren, pun reviewnya udah berseliweran dimana-mana. Pokoknya ASUS Vivobook pro 14 oled bisa jdi pilihan untuk kalian deh!
betul!
Wah hebat banget Mba di tengah diuji sakit bias tetap produktif, bahkan bermanfaat untyk sesame dan insight utk teman-teman yang mengalami hal serupa. Moga menang ya mbaAamiin
thanks mba sri semangatnya... semua Allah yang mampukan 🙂
Laptop dambaan banget,speknya bikin ngiler abis deh.... semoga ada takdirnya punya laptop keren dan canggih .
aamiin. nuhun teh ida
Salut dengan perjuangannya menuju sehat mbak. Semoga diberikan kesehatan dan kekuatan ya. Dan Asus selalu memanjakan penggunanya termasuk Asus Vivobook ini sangat menunjang blogger untuk terus berkarya.
aamiin, pastinya spek asus ini cocok banget buat kita para blogger
Tepat banget klo pilih Asus Vivobook Pro 14 OLED ini. Pancaran cahayanya aman untuk mata, warna yang tampil sesuai aslinya. Yang paling penting, saat dibawa tuh bobotnya ringan, sekiloan aja.
iya mba uniek, ringan buanget yak