Tak terasa, sudah 5 bulan saya tinggal di Jepang. Perasaan home sick itu perlahan memudar seiring dengan penghidupan kami yang semakin layak. Jika selama 3 bulan pertama saya berstatus visitor sementara dan tinggal di asrama kantor suami, kini saya sudah memegang visa tetap Jepang selama 3 tahun dan tinggal di apato (apartemen) sendiri.

Baca cerita pengajuan visa sementara ke Jepang di : [UPDATE 2019] Pengajuan Visa Kunjungan Keluarga ke Jepang Melalui Travel Agent, Termasuk Visa Bayi dan Visa Tetap

Peralihan status dari visa sementara ke visa tetap itu ternyata memakan waktu yang lama. Lembar CoE (Certificate of Eligibility) tiba di tangan kami 4 hari sebelum masa visa 90 hari saya habis. Padahal saya dan suami mulai mengurus persyaratan CoE seminggu setelah saya berada di Jepang. Ini berarti, masa terbit CoE saya dan anak memakan waktu hampir 3 bulan.

Menanti CoE itu memang lama, butuh waktu sekitar 2-3 bulan. Memang sih, lebih ideal mengurus CoE saat masih di Indonesia, sebab lebih menenangkan rasanya. Jika mengurus di Jepang seperti saya, dada rasanya deg-degan selalu karena jika CoE belum terbit di kala masa visa sementara habis, saya harus pulang dulu ke Indonesia.

Saya memang tidak jadi pulang ke Indonesia karena seperti yang telah disinggung di atas, CoE saya dan anak terbit menjelang batas akhir masa tinggal kami di Jepang. Syukurlah saya tidak perlu berjarak lagi dengan suami, pun kerepotan pulang ke Indonesia dengan satu balita dan bayi yang tengah dikandung.

Perlu diingat, terbitnya CoE bukan akhir dari perjuangan mendapat visa tetap. Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor imigrasi Jepang untuk mendapatkan Residence Card (Zairyu Card). Ada beberapa formulir lagi yang harus diisi. Nantinya, formulir tersebut diserahkan beserta CoE dan materai yang kita beli di kantor imigrasi.

Jika sudah begitu, apakah Zairyu Card-nya bisa langsung jadi? Oh, tentu tidak. Perlu waktu sekitar 3 minggu bagi saya menanti kartu sakti itu. Tapi tenang saja, pihak imigrasi akan memberi mark di paspor yang menandakan bahwa proses administrasi visa sedang berlangsung.

Setelah Zairyu Card tiba di tangan (yang mana kita harus kembali ke kantor imigrasi), artinya kita sudah eligible untuk mendapatkan beberapa priviledge tinggal di Jepang seperti asuransi dan tunjangan untuk anak. Tentu saja untuk mendapatkan fasilitas tersebut, kita harus mendatangi kuyakusho (municipal office) dan mengisi kembali beberapa formulir. Tak hanya itu, Zairyu Card anak dan istri dapat pula dilampirkan saat pengajuan sewa apato untuk mendapatkan subsidi sewa apato.

Itu tadi merupakan langkah yang ditempuh untuk mengurus CoE saat orang yang bersangkutan sudah berada di Jepang. Lantas, bagaimana mengurus CoE saat orang tersebut masih di Indonesia?

  • Pertama, lembar pengajuan Certificate of Eligibility tetap diurus oleh keluarga yang ada di Jepang. Lembar tersebut berisi data diri applicant dan penjamin yang ada di Jepang (misalnya suami). Untuk lebih jelasnya, silakan klik link resmi dari Imigrasi Jepang : http://www.immi-moj.go.jp/english/tetuduki/kanri/shyorui/01.html
  • Kedua, CoE yang sudah terbit harus dikirim melalui pos ke applicant yang masih ada di Indonesia.
  • Ketiga, applicant mendatangi kantor imigrasi Jepang yang ada di Indonesia untuk mengajukan visa tetap dengan melampirkan CoE tersebut.
Jika visa sudah jadi, artinya kita sudah bisa masuk ke Jepang dengan status resident. Ihwal kartu penduduknya, kita akan diberikan Zairyu Card sementara di bandara (saat baru landing). Lebih mudah ya?Jadi, untuk teman-teman yang akan tinggal di Jepang, saya sarankan untuk melakukan proses pengajuan CoE saat kalian masih di Indonesia. Rasanya tidak terlalu repot, tidak perlu bolak-balik ke kantor imigrasi. Namun jika kondisinya memang mengharuskan kalian ada di Jepang terlebih dahulu, pengajuan CoE-nya harus segera dilakukan ya. Semoga saja waktu terbitnya tidak terlalu lama.

Akhir kata, semangat dan sabar melalui prosesnya ya!

Ganbatte!


You might also enjoy:

43 Comments

    1. Hi Mba.. ternyata boleh ya mengurus COE sambil keluarganya sudah ke Jepang duluan? COE nya berarti untuk visa Dependent kan ya?

  1. Zahraaaa, senangnyaa... semoga semua lancaaarr dan penuh keberkahan ya
    ini mau aku tunjukin ke anakku
    secara dia juga mupeng kuliah ke Jepang 😀

  2. Aih lg mengandung anak kedua ya teh Zahra Barokalloh ya.. Aku pengen banget bs kesana..doain.bs meet up sama dirimu di.sana ya hehe..

  3. Alhamdulillah sudah beres surat-suratnya Neng Zahra. Ya Allah ternyata tinggal di Jepang ya sekarang. Semoga betah dan semoga kehamilan keduanya lancar dan sehat-sehat terus ya Neng.

  4. jangankan di jepang ya mba, urus surat pindah domilisi di indonesia aja ribetnya minta ampun hahahaha. tapi skrg udah tenang dong mba berkasnya udh lengkap

  5. Prosesnya panjang banget ya mba. Saya sih belom pernah ngurusin gituan. Jadi tambah info baru. Untungnya dan yg penting ga usa LDM sama suami yak. Ribet PP mana lagi hamil juga ya mba.

  6. zairyu card itu sakti yaa. bs kasih diskonan apato jg. waaah baik banget pemerintah jepang. eh tunjangan anak itu maksudnya di gaji suami yak?

  7. Mbak mau tanya, kalau misalnya suami mengajukan pembuatan COE dulu di Jepang, lalu seminggu kemudian saya brngkt ke jepang pakai visa kunjungan 90hr dan berharap pas saya masih disana COEnya sdh keluar jdi saya akan ganti visa kunjungan menjadi visa dependentnya dsana, apakah bisa? ☺️

  8. Tentu bisa mba. Nanti saat COE keluar, suami mba langsung ke imigrasi untuk mengisi beberapa formulir pengajuan visa dependent. Jadi semisal visa 90 harinya sudah habis, mba masih bisa stay di Jepang karena sedang menunggu proses pengajuan visa tetap (ada stampnya di paspor).

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *