Lulus dari perguruan tinggi, tak lantas menjamin seseorang langsung mendapat pekerjaan. Rendahnya kompetensi bekerja yang dimiliki penduduk membuat tingginya jumlah pengangguran di Indonesia. 

Penyebab pengangguran berpendidikan adalah mismatch dari pelajaran yang didapat di sekolah dengan kebutuhan pasar dan industri. Akibatnya, lulusan SMK/perguruan tinggi kesulitan mencari pekerjaan atau bahkan tidak tahu apa yang ingin mereka kerjakan setelah lulus.

Fenomena ini harus jadi perhatian penuh pemerintah. Terlebih di tahun 2030 nanti, Indonesia akan ketiban bonus demografi yang bila tidak dimaksimalkan dengan baik, malah jadi beban negara. Oleh karenanya, pemerintah perlu menyeriusi program peningkatan kualitas SDM. Salah satu caranya adalah meng-internasionalisasi kurikulum Indonesia dengan pendekatan STEAM.

Lalu, seperti apa STEAM yang disebut kompetensi global itu?

Ini jawabannya!

Kompetensi Global Untuk Bekerja

Dua belas tahun yang lalu, aku bekerja di perusahaan farmasi multinasional yang para petingginya adalah orang asing. Jadi, kemampuan berbahasa Inggris amat diperlukan baik untuk laporan kerja maupun promosi.

Aku termasuk yang beruntung bisa cukup dekat dengan bos-bos asing-ku. Saat diundang makan malam bersama General Manager, misalnya. Aku tak kikuk duduk bersebelahan dan mengobrol dengan beliau. Saat meeting ke Hongkong, aku berbincang banyak dengan Finance Director dan bahkan kami duduk bersebelahan dalam pesawat perjalanan Hongkong-Jakarta. Obrolah kami saat itu amat seru, sampai terasa beliau seperti teman saja.

 

Kalau saja tidak bisa berbahasa Inggris, aku telah melewatkan banyak hal baik bersama mereka. Kemampuan berbahasa ini pun telah mengantarkanku ke posisi yang lebih strategis. Jelas sudah, bahasa Inggris memang salah satu kompetensi yang harus dimiliki untuk memasuki dunia kerja.  

Kompetensi Kerja Penduduk Indonesia

Sayangnya, kompetensi bekerja di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini menyumbang tingginya angka pengangguran di Indonesia yang mencapai 8,43 juta jiwa.

 

Jumlah Pengangguran Terdidik (Sakernas BPS, Agustus 2022)

673.49

ribu

Universitas

1.66

juta

SMK

1.5

juta

SMP

2.48

juta

SMA

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.99% merupakan lulusan universitas. Padahal kalau dipikir-pikir, lulusan universitas seharusnya lebih terdidik dan kompatibel untuk dunia kerja. Namun, mengapa faktanya tidak?

Rupanya, kesulitan mendapat pekerjaan bukan hanya terletak pada kurangnya jumlah lowongan pekerjaan atau persaingan ketat. Adanya kesenjangan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan yang dimiliki calon pekerja pun jadi permasalahan.

Kompetensi bekerja yang dimaksud mencakup kemampuan bahasahard skill (kemampuan akademik) dan soft skill (keterampilan interpersonal).

Jadi, bukan hanya pencari kerja saja yang merasa kesulitan. Perusahaan-perusahaan pun mengalami kesulitan saat mencari dan merekrut talenta yang sesuai kriteria. Oleh karenanya, masalah SDM ini harus segera diatasi.

 

Seharusnya, kompetensi bekerja ini diajarkan di bangku sekolah. Namun sayang, tidak banyak sekolah/universitas yang menerapkannya. Siswa perlu mencari dan melatih kompetensi bekerja di luar bangku sekolah. Alhasil, persebaran kompetensi ini tidak merata.

Rendahnya kompetensi ini tercermin dalam skor Programme of International Student Assessment (PISA) Indonesia yang masih sangat rendah. Hal ini menandakan kompetensi pelajar Indonesia dinilai belum siap menghadapi persaingan global.

STEAM dan Kecapakan 6C:
Kompetensi Global di Abad ke-21

Dunia tak lagi membutuhkan mereka yang cerdas secara akademik saja. Lebih dari itu, kolaborasi antara kemampuan intrapersonal 6C (charactercitizenshipcritical thinkingcreativitycollaboration, dan communication) dan pembelajaran kontekstual berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) menjadi penting karena membentuk kompetensi global yang dibutuhkan saat ini.

STEAM adalah sistem pembelajaran terintegrasi (lintas disiplin) dari lima bidang keilmuan yang saling berkaitan satu sama lain sehingga siswa dapat menganalisis solusi secara terpadu. Pendidikan internasional mengenal STEAM dengan istilah general education.

Pembelajaran STEAM dinilai solutif menghadapi masalah di kehidupan nyata. Bahasa Inggris membuat sinergi tanpa batas. Keterampilan 6C membawa profesionalitas yang bermuara pada pranata dan persepsi masyarakat. Ketika dipadukan, terjadi kolaborasi yang efektif, bukan?

Adapun keuntungan dari kompetensi global STEAM adalah:

Meningkatkan keterampilan interpersonal

STEAM berfokus pada proses sehingga melatih kreativitas dalam menganalisa, observasi, dan berpikir kritis.

Menjadikan pembelajaran makin sesuai dengan kehidupan

Pengetahuan yang terpadu membuat siswa mampu mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di dunia nyata.

Meningkatkan minat terkait profesi di bidang STEAM

Dengan STEAM, jumlah insinyur, pakar teknologi, dan ilmuwan akan meningkat.

Mengembangkan inovasi dalam kehidupan

Memiliki pengetahuan lintas disiplin akan menciptakan banyak inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Jelas sudah, STEAM adalah kompetensi global yang perlu dimiliki pelajar Indonesia. National Science Foundation bahkan mengatakan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi STEAM. Kabar baiknya, Indonesia telah memiliki universitas yang menerapkan STEAM. Inilah Sampoerna University, tempat kuliah mereka yang siap menghadapi dunia kerja global.

Siapkan Dirimu
Menghadapi Dunia Kerja

Sampoerna University menerapkan pendidikan internasional yang membantu siswanya siap terjun ke dunia kerja global. Universitas ini pun membuatmu bisa kuliah ala Amerika di Jakarta, lo!

Sampoerna University

Universitas Sampoerna: Bukan Kampus Biasa

Jika universitas pada umumnya hanya membuatmu lulus dengan satu gelar, Universitas Sampoerna (US) bisa menjadikanmu lulus dengan gelar ganda!

Ini karena US menawarkan program Mirroring Bachelor’s yang memungkinkan mahasiswa belajar selama 4 tahun di Jakarta dan lulus dengan gelar ganda : S1 dari Universitas Sampoerna dan Bachelor’s dari Universitas Arizona yang merupakan universitas terbaik ke-46 dunia menurut Council for World University Rankings.

Karena menerapkan kurikulum internasional, di SU kamu bisa transfer kuliah ke universitas AS dengan mulus dan biaya terjangkau karena SU menerapkan biaya lokal untuk standar pendidikan internasional-nya. Kalau dihitung-hitung, biaya pendidikan internasional dipangkas hingga 75%. Wah!

Mencetak Lulusan Berkompetensi Global dan Siap Kerja

Sampoerna University berkomitmen untuk mengembangkan program perkuliahan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, dengan kemajuan dan perkembangan teknologinya.

Buktinya, sebanyak 94% mahasiswa SU mendapat pekerjaan di perusahaan nasional/asing dalam waktu 3 bulan setelah lulus lo!

"STEAM yang dipadukan dengan kemampuan komunikasi, determinasi, kegigihan, dan partisipasi jadi aspek yang dicari pencari kerja di abad ke-21. Dan Sampoerna telah menerapkan pembelajaran tersebut dari level pre-school hingga universitas."
Dr. Marshall Schott, Ph.D.
President of Sampoerna University

Lihat, kuliah di Universitas Sampoerna tak hanya membuatmu menjadi berpendidikan internasional, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkompetensi global.

Dengan STEAM, mari buat Indonesia mampu melesat tinggi di kancah internasional!

Sumber:

– https://www.sampoernauniversity.ac.id/

– Youtube SU

Grafis: Zahra Rabbiradlia

Artikel ini diikutsertakan dalam Bright Future Blog Competition yang diselenggarakan oleh Sampoerna University.

10 Comments on Peran Kompetensi Global STEAM Dalam Menghadapi Dunia Kerja

    reyneraea.com
    March 4, 2023

    Keren banget ya, untuk lulusan yang siap berkompetisi secara global, tidak semua lulusan perguruan tinggi bisa punya skill untuk siap bersaing di era globalisasi ini. Universitas Sampoerna memang terbaik sih ya

    0
    0
    Mechta
    March 5, 2023

    Kompetensi di dunia kerja memang sangat diperlukan ya.. bersyukur sekarang semakin banyak jenjang pendidikan yg mengarah ke sana. Terima kasih sharingnya ya..

    0
    0
    Uniek Kaswarganti
    March 6, 2023

    Saat bekerja hampir dua puluh tahun yang lalu, di saat persyaratan ini itu belum kayak sekarang, saya pribadi bisa mendapatkan privelege untuk mendampingi bos melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri ya berkat kemampuan berbahasa asing. Padahal ya enggak bagus-bagus banget lah, Alhamdulillah bisa nyambung bicaranya dan dekat dengan para buyer sehingga orderan pun banyak yang masuk ke bosku.
    Di jaman yang serba digital dan penuh persaingan secara global, sudah sewajarnya kita sebagai orangtua membekali anak-anak dengan berbagai kemahiran yang dibutuhkan di masa depan. Kompetensi kerja secara global sudah harus dipikirkan semenjak anak duduk di bangku sekolah.

    0
    0
    Rach Alida
    March 6, 2023

    Aku dukung universitas yang memberikan ilmu yang sesuai dengan update terkini dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Tapi satu sisi juga membuat para luluasannya siap bekerja. Keren sekali mba punya kemampuan bahasa Inggris yang bagus dan suppport pekerjan ya

    0
    0
    Khoirur Rohmah
    March 6, 2023

    Beruntung buat yang dapat melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Sampoerna University yang bisa mendapatkan pengetahuan seputar kompetensi global dalam bekerja nantinya

    0
    0
    www.iffiarahman.com
    March 7, 2023

    Bener banget sih ini. Kemampuan berbahasa inggris memang sangat penting dan diperlukan dalam kompetensi global

    0
    0
    Monica Anggen
    March 7, 2023

    STEAM dan Kecapakan 6C ini menarik nih dan memang jadi skills yang sebaiknya sudah dimiliki untuk menghadapi persaingan dunia kerja di masa mendatang ya. Ngomong-ngomong, kecapakan itu apa ya, kak?

    0
    0
    Siska Dwyta
    March 7, 2023

    Benar juga ya, zaman sekarang untuk dapat pekerjaan tidak cukup dengan gelar dan nilai akademik saja, tapi kita juga harus punya skill tertentu termasuk soft skill sebagai nilai tambah. Apalagi persaingan juga semakin ketat di era globalisasi ini jadi emang harus memiliki kompetensi global juga biar lebih siap menghadapi dunia kerja

    0
    0
    Lita Chan Lai
    March 7, 2023

    Berkompetisi untuk mendapatkan kerjaan menjadi penentu kehidupan yang harus dikejar. Terutama dengan memiliki skill yg mumpuni. Akhirnya ada kampus yg utamakan kepiawaian skill mahasiswanya. University Sampoerna mewujudkan cita2 mahasiswanya trampil dalam bersaing. Aku penasaran dengan biaya sekolahnya. Kira2 budgetnya berapa utk bisa sekolah di UnIversity Sampoerna.

    0
    0
    Lendyagassi
    March 7, 2023

    Dunia kerja selalu ada perkembangan dan kompetisi yang terus bergulir, Kini, memasuki kompetensi yang sebenarnya beberapa sudah gak asing lagi di dunia kerja ya.. Namun dengan membekali anak-anak sejak dini kemampuan berbahasa asing ditambah terus diasah di Sampoerna University, maka semakin mantap melangkah di dunia kerja berkompetensi global.

    0
    0

Leave A Comment