Tersisa waktu dua dasawarsa lagi, tenggat waktu menuju Indonesia Emas 2045. Rencana Strategis di setiap badan negara dibentuk. Seluruhnya membawa teknologi yang sama: Artificial Intelligence (AI).

Oleh karenanya, pemerintah membentuk Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan menuju Indonesia 4.0.

Peta jalan AI Indonesia telah terbentang, semua elemen bangsa berlari ke arah yang sama. Eskalasi transformasi digital adalah sebuah kemutlakan. Sudah saatnya setiap elemen bangsa memanfaatkan AI di setiap lapisan. Tujuannya tak lain agar Indonesia kian gemilang di mata dunia.

Simpang Siur Artificial Intelligence.
Benarkah Se-Menakutkan Itu?

Jasper tengah mengintai Ethan. Dengan teknologi AI, tim-nya dapat menemukan Ethan di antara lautan manusia. Jasper hendak menghentikan Ethan yang punya misi melumpuhkan Entity atau AI pengontrol dunia.

Pada serial terakhir Mission Impossible, ditampilkan sosok jahat AI bernama EntityHal ini menambah keresahan akan munculnya distopia atas kehadiran AI. Benarkah AI pada akhirnya bisa menguasai bumi seperti Entity?

The idea that the Entity can hack into basically any electronic system is pretty ridiculous. None of the current AI technologies can do this autonomously,” kata Alex Hanna, seorang AI expert.

Kecemasan yang ada tentang AI akhir-akhir ini, memang wajar sebab perubahan selalu menghadirkan dua irisan, yakni positif dan negatif. Sebagian orang merasa takut akan kehadiran AI, tetapi di sisi lain lebih banyak lagi yang menyambut hangat kehadirannya.

Artificial Intelligence atau kecerdasan mesin yang meniru kecerdasan alami manusia ini, digadang-gadang akan jadi kekuatan baru yang mengefisiensi kerja dan menciptakan peluang baru. Hal ini dikarenakan AI mampu berpikir dan memberi opsi jalan keluar dari permasalahan yang ada.

Lagipula, penelitian yang dilakukan McKinsey pada tahun 2019 menyebutkan: meski Indonesia akan kehilangan 23 juta pekerjaaan pada tahun 2030, akan muncul 27-46 juta jenis pekerjaan baru pada periode tahun yang sama.

Maka, adaptasi dengan AI adalah hal mutlak yang harus dipelajari. Dengan solusi humanics (mempelajari bahasa pemrograman dan prinsip-prinsip IT, punya literasi data yang baik, kreativitas, empati, dan cerdas dalam berbudaya), manusia dapat bertahan di era robotik ini.

Dengan demikian, Artificial Intelligence takkan membuat manusia jadi usang. Malah manusia akan terbantu dengan kehadiarnnya. AI bukanlah ancaman, tetapi merupakan partner dan kopilot terbaik dalam menavigasi perjalanan kehidupan yang menemani pilot sesungguhnya, yakni manusia.

Memeluk Artificial Intelligence
Untuk Making Indonesia 4.0

Siapa yang memimpin AI pada tahun 2030, akan memimpin dunia hingga 2100 nanti.

Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc. IPU.

Kepala BPPT 2019-2021 dan Ketua Umum KORIKA

Pernyataan Dr. Hammam Riza tersebut benar adanya. Kehadiran Artificial Intelligence dan pengadopsiannya secara eksponensial dipercaya akan mengubah tatanan dunia. Oleh karenanya, kini banyak negara tengah berlomba-lomba menggaet AI untuk menyongsong era baru dengan menyusun kebijakan Artificial Intelligence. Ada AI Made in Germany, Deciphering China’s AI Dream, dan lainnya.

Indonesia pun kini telah memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia (Stranas KA) yang selaras dengan kepentingan nasional dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Penetapan Stranas KA ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah dunia dan mengeskalasi target Indonesia Emas 2045.

Adapun bidang-bidang yang diprioritaskan dalam Stranas KA ini adalah:

1. Kesehatan

Aplikasi health tech dan telemedicine yang dikoneksikan dengan BPJS, pendeteksian penyakit dini dan perluasan rujukan secara daring.

2. Reformasi Birokrasi

AI untuk chatbot dan proses robotik di layanan pemerintahan, analisa big data pemerintahan, personal identification dengan biometrik.

3. Pendidikan dan Riset

AI untuk pembelajaran jarak jauh, berbasis AR/VR, laboratorium virtual, sistem pembelajaran dan penilaian adaptif, game pembelajaran dan klasifikasi murid.

4. Ketahanan Pangan

AI untuk produktivitas lahan, citra satelit untuk komoditas panen, prediksi kegagalan panen dan stok pangan.

5. Mobilitas dan Kota Pintar

AI untuk menajemen lalu lintas, limbah cerdas, manajemen risiko kebencanaan dan tata ruang, informasi warga, serta manajemen operasional fasilitas publik.

AI untuk pembangunan Indonesia tersebut dipetakan dalam Peta Jalan Kecerdasan Artifisial dan secara perlahan mulai diterapkan. Perlu ada sistem manajemen yang terokestrasi sehingga peta jalan ini akan terlaksana dengan baik dengan membentuk:

1.  Infrastruktur data yang aman, terpusat, dan terdistribusi dengan baik.
2. Aturan AI yang jelas.
3. O
rganisasi independen, yaitu Dewan Kecerdasan Artifisial (DKA) untuk arbitrase antara produsen dan konsumen data.
4. Organisasi
quadruple helix yang terdiri atas pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas.

Saat ini, poin nomer 4 telah terbentuk yang dinamakan Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA). Salah satu event terbesar yang baru-baru ini digelar KORIKA adalah Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2023 yang digelar pada 2 – 14 Agustus lalu. 

Dengan AI, Indonesia optimis dapat mencapai target Indonesia Emas 2045. Terlebih Indonesia punya potensi besar dari segi SDM, juga pesatnya pertumbuhan start-up AI akhir-akhir ini.

Menyongsong Indonesia Emas 2045
Bersama Artificial Intelligence

Kini Indonesia ada di garda terdepan dalam pengaplikasian AI.

Berdasarkan laporan dari OECD, hingga Q3 2023 Indonesia menempati peringkat pertama dalam kategori pendanaan modal ventura untuk pengembangan AI di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal riset pun, Indonesia jadi paling unggul dengan menerbitkan 124.251 publikasi saintifik AI hingga tahun 2022.

 

Laporan OECD terkait penerimaan modal ventura untuk pengembangan AI

Indonesia
US$ 0 juta
Filipina
US$ 0 juta
Thailand
US$ 0 juta
Malaysia
US$ 0 juta
Vietnam
US$ 0 juta

Laporan tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia amat serius menyongsong era baru dengan pemanfaatan AI. Banyak sekali startup AI yang lahir asli Indonesia. Nodeflux, salah satunya. 

Nodeflux adalah penyedia layanan computer vision terbaik di Indonesia yang dipercaya pemerintah dalam menjalankan banyak event besar, seperti Asian Games 2018 dan IMF World Bank Group Summit. Selain itu, Nodeflux dipercaya menjalankan program Smart City Pemprov DKI yang teknologinya mampu mendeteksi pelanggaran lalu lintas, mendeteksi ketinggian air, dan lainnya.

Tak hanya itu, teknologi Nodeflux pun digunakan di berbagai industri dan ritel. Hal ini berkat penggunaan layanan pusat data canggih dari Microsoft Azure Cloud Computing, VisionAIre, Azure Storage, juga Azure Cognitive Service Custom Vision sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pelayanannya.

 

Sumber: Nodeflux

Nodeflux adalah wujud nyata dari kolaborasi apik dari pemerintah, startup, dan infrastruktur cloud terbaik di dunia. Microsoft sendiri dikabarkan akan membangun data center region di Indonesia. Kalau begini, perusahaan AI di Indonesia akan semakin berkembang!

Kita patut bersyukur bahwa Indonesia ada di arah yang benar. Dengan menjadikan teknologi AI sebagai kopilot perjalanan bangsa ini, mari kita songsong Indonesia Emas 2045 dengan gemilang.

Sumber artikel:

– Dokumen Strategi Nasional Kecerdasan Artificial Indonesia 2020-2045

– https://news.microsoft.com/id-id/2023/01/17/kenali-nodeflux-solusi-vision-ai-karya-anak-bangsa/

– https://www.mckinsey.com/featured-insights/asia-pacific/automation-and-the-future-of-work-in-indonesia

Foto: Shutterstock

No Comments on Mengukir Masa Depan Indonesia Emas 2045 dengan Artificial Intelligence

Leave A Comment