Alkisah, hiduplah seorang anak perempuan yang memiliki kecerdasan yang cemerlang. Ia bermimpi bahwa suatu hari akan kuliah ke luar negeri. Namun karena kondisi kedua orang tuanya yang tidak memungkinkan, anak perempuan itu memilih untuk tenggelam dalam perasaan kecewa dan marah. Ia lupa memanfaatkan bakat lainnya untuk melakukan yang terbaik yang dia bisa. Tak cukup bujukan, dorongan dan bantuan dari ahli yang dapat membantunya keluar dari cara berpikirnya yang salah, yakni hidupnya kurang beruntung. Akibatnya dia menolak menjalani hidup secara produktif dan menghabiskan waktunya dengan menyendiri seperti pertapa, terkurung dalam ketidakbahagiaannya dan depresi hingga akhir hayatnya.

Kisah di atas adalah nyata dan disampaikan oleh Desi Anwar dalam salah satu bukunya. Aku bisa mengerti bagaimana perasaan gadis itu, sebab aku pernah merasakan hal yang serupa. Namun sayangnya dia memilih untuk tenggelam dalam kesedihannya. Sayang seribu sayang, dia lupa bahwa bahagia itu tak semata dari terwujudnya impian.

Memiliki dan mengejar impian adalah menyenangkan. Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia, begitu kata Nidji. Tapi jangan sampai kita terbelenggu oleh mimpi. Sehingga menjadikan kita budak kekecewaan dari mimpi yang tidak menjadi nyata.

Harus ada manajemen ‘rela’. Sebab untuk menjalani hidup yang penuh, kita harus rela melepaskan segala bentuk kekecewaan di masa lalu. Mudah? Oh sungguh tidak. Karena kerelaan melepaskan sesuatu mengharuskan kita memutus keterikatan dengan masa lalu.

Masa lalu acap kali menggoda kita untuk mendekati dan mengingatnya kembali. Oleh karena itu, manusia selalu melihat ke belakang dan tenggelam di dalamnya. Lupa bahwa untuk menyambut masa depan adalah dengan melangkah ke depan.

Source : Pinterest

I released myself from my past. I let go all the negative experiences and I no longer allow them to have any power over me. I am grateful for all the lessons that I have learned through my past experiences.

Today I make peace with my past and I begin to live in the present moment, which is all there ever is. 

Ya, lepaskan segala bentuk kekecewaan di masa lalu. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran, bukan sarana bagi kita untuk mengutuknya. Lepaskan dan hiduplah hari ini. Siapa tahu saat kita rela melepaskannya, kita bukannya terjerumus ke jurang tanpa dasar, tetapi terbang tinggi dengan kepakan sayap yang indah menuju matahari.

Source : A Simple Life by Desi Anwar

You might also enjoy:

0 Comments

  1. bener banget tu mba, rela & ikhlas kuncinya walau memang ga mudah si
    saya sendiri pernah ngalamin walau beda ceritanya & emang berat banget pas hidup ada di titik seperti itu tapi kalau kita mau usaha & hidup lebinya tentram harusnya bisa keluar dari rasa kecewa

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *