All our dreams can come true if we have the courage to pursue them.  -Walt Disney

Aku telah tiba di penghujung usia 23. November nanti, usiaku genap 24 tahun. Sebuah angka yang tidak dapat dikatakan remaja lagi. Aku bertumbuh, menjadi dewasa.

Enam tahun lalu, pernah ada impian besar yang tersemat dalam hati bahwa pada usia 23 tahun, aku adalah mahasiswa berprestasi yang berkelana atas nama Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Impian yang begitu hangat, menggetarkan hati dan kerap membawa air mata jatuh ke pipi.

Aku tak bermaksud mengutuk kehidupan, meski memang impian itu tak terjadi pada usiaku yang ke dua puluh tiga. Aku hanya ingin mengatakan bahwa pernah ada episode dalam hidupku yang dipenuhi kebahagiaan akan impian itu.

Ah, bahkan dalam wujud impian saja, ini sudah begitu membahagiakan!

Barangkali, kesempatan bagiku untuk mewujudkan impian belum tiba. Mungkin juga bukan sebagai mahasiswa aku dapat membawa nama Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Hidup penuh misteri. Yang harus aku lakukan adalah terus memelihara impian ini.

Mudah?

Sungguh tidak!

Amarah kerap kali menyemburat, memutuskan asa dan menimbulkan perasaan gagal dalam hidup. Amarah ini makin bergejolak setiap kali melihat teman sejawat mencapai titik dimana impianku berada. Oh, rasanya sakit sekali tidak mendapat kesempatan untuk memperjuangkan mimpi.

Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.  -Ir. Soekarno

Perasaan sakit akan selalu ada. Cara terbaik untuk menepisnya adalah dengan menerima. Belum saatnya aku seperti mereka, atau bukan jalan itu yang terbaik untukku. Selalu ada hikmah di balik semua kejadian.

Grand Design. Itulah yang selalu kupikirkan setiap kali diri ini mengutuk kehidupan. Tuhan menyiapkan Si A untuk menjadi dokter sehingga bisa mengobati banyak orang, Si B kuliah di Harvard untuk menjadi pebisnis sukses, Si C menjadi Pengajar Muda untuk menginspirasi anak-anak pedalaman, Si D menikah untuk mendidik bakal pemimpin masa depan, Si E bekerja untuk menambah kemampuan sosial dan keterampilan.

Ya, grand design. Menerima adalah cara terbaik untuk mensyukuri hidup. Menerima, namun jangan lupa untuk terus memperjuangkan mimpi itu. Selagi masih bisa, selagi ada kesempatan.

Aku percaya di dalam hidupku, kan ada mimpi yang Tuhan izinkan terjadi.
Tangis air mata pengorbananku takkan pernah membuatku berhenti percaya.

-Claudia Sinaga

Kembangkan sayapmu dengan sinar keunggulan diri. Lakukan hal yang kau sukai. Lakukan sekarang. Ambil pena bila pandai menulis. Gerakkan suaramu bila pandai menyanyi.

Semoga Tuhan selalu meridhoi.

~zahra rabbiradlia~

You might also enjoy:

7 Comments

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *